Dikritik KSP, Pj Bupati Temanggung Jelaskan Kecamatan Bansari Bukan Target Pompanisasi
Pompanisasi ditujukan untuk perluasan area tanam agar mampu meningkatkan produksi beras di tengah kondisi pertanian Indonesia
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjabat (Pj) Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo menanggapi pernyataan yang dilayangkan Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Perekonomian Edy Priyono soal program pompanisasi.
Edy mengatakan, pompa yang disalurkan dalam program pompanisasi di Kecamatan Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, tidak tepat sasaran karena di situ hampir tidak ada sawah, tetapi lebih banyak ditanami produk hortikultura.
Padahal, pompanisasi ditujukan untuk perluasan area tanam agar mampu meningkatkan produksi beras di tengah kondisi pertanian Indonesia yang sedang dihadapkan tantangan kemarau panjang.
Baca juga: KSP: Program Pompanisasi Tak Tepat Sasaran, Kementan: Pernyataan Ngawur
Menurut Hary, informasi yang disampaikan Edy tidak valid.
Hary mengatakan, pompa yang ada di Temanggung bukan merupakan bantuan pompa air pendukung Program Perluasan Areal Tanam Padi (PAT) dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Pompa tersebut merupakan unit pompa air bantuan berasal dari dana APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024. Ia juga membantah itu tidak tepat sasaran.
"Bantuan pompa air tersebut sudah sesuai peruntukannya dan digunakan untuk mendukung pengembangan Food Estate hortikultura," kata Hary dikutip dari siaran pers Kementerian Pertanian, Selasa (6/8/2024).
Terkait dengan Program PAT Tahun 2024, Kabupaten Temanggung disebut mendapatkan pompa air sebanyak 29 unit.
Pompa air tersebut disalurkan melalui Brigade Dinas 10 unit, Brigade Kodim 10 unit, dan Kelompok Tani 9 unit melalui APBN.
Baca juga: Jokowi Berdialog dengan Petani di Bone Sulsel yang Mengaku Terbantu dengan Program Pompanisasi
Bantuan pompa air 9 unit tersebut disalurkan kepada Kelompok Tani Desa Duren, Kecamatan Bejen; Desa Selosabrang, Kecamatan Bejen; dan Desa Karangtejo, Kecamatan Jumo.
Berikutnya ada Desa Klepu, Kecamatan Kranggan; Desa Pendowo, Kecamatan Kranggan; dan Desa Rejosari, Kecamatan Pringsurat.
"Ini memastikan bahwa Kecamatan Bansari bukan menjadi sasaran PAT di Kabupaten Temanggung Tahun 2024 karena merupakan kawasan hortikultura khususnya cabai, dalam rangka mendukung upaya pengendalian inflasi," ujar Hary.
Sementara itu, Kementan menegaskan, kegiatan pompanisasi yang menggunakan APBN fokus untuk Penambahan Areal Tanam (PAT) komoditas padi.
Tujuannya untuk peningkatan produksi dan menjaga ketersediaan pangan khususnya pada masa perubahan iklim.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moch Arief Cahyono pun menyayangkan informasi yang tidak valid dan salah disampaikan pada forum resmi ke publik secara terbuka oleh KSP.
“Pernyataan ini ngawur, memberi data pompa dan kesan yang tidak baik bagi Kementan. Padahal jelas program pompanisasi dilakukan pada komoditas padi dan terverifikasi," kata Arief.
"Nyatanya pompa yang diduga tidak tepat sasaran merupakan pengadaan lewat APBD Temanggung,” tegasnya.
Temuan KSP
Diberitakan sebelumnya, program pompanisasi yang tengah gencar dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk memperluas areal tanam, ternyata tidak tepat sasaran.
Pompanisasi adalah program irigasi sawah menggunakan sistem pipa yang terpasang dari sungai serta air tanah ke sawah-sawah. Ini diklaim berguna untuk memastikan ketersediaan air di musim kering.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah menargetkan 75 ribu unit pompa untuk disebar di banyak titik irigasi di Indonesia. Sejauh ini, telah diaplikasikan pompa sebanyak 63 ribu unit.
Adapun terkait dengan program pompanisasi tak tepat sasaran diungkap oleh Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Perekonomian Edy Priyono ketika sedang turun ke lapangan.
Saat mengunjungi Temanggung, Jawa Tengah, Edy dan pihaknya berkesempatan melakukan dialog bersama petugas di lapangan terkait penyaluran pompa untuk program pompanisasi. Di sini ia menemukan ketidaktepatan sasaran tersebut.
"Kami mendapatkan laporan bahwa alokasi atau penyaluran pompa dalam program pompanisasi dikhawatirkan ada beberapa yang tidak tepat sasaran," kata Edy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (5/8/2024).
Ia mengatakan, kala itu ia mengunjungi Kecamatan Bansari yang berada di dataran tertinggi. Di situ hampir tidak ada sawah karena yang banyak ditanami adalah komoditas hortikultura.
Namun, Bansari malah menjadi satu dari sekian kecamatan yang mendapatkan jatah pompa.
"Di situ hampir tidak ada sawah karena yang banyak ditanami itu adalah komoditas hortikultura. Ada cabai, tembakau, bawang merah, dan sebagainya. Tidak ada sawah di situ, tetapi mendapatkan jatah pompa," ujar Edy.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Kementerian Pertanian serta TNI dan Polri yang juga mitra dalam program pompanisasi, agar memberikan petunjuk pelaksanaan jika terjadi ketidaktepatan alokasi seperti ini.
Ia menyebut KSP menyarankan ada mekanisme untuk menyalurkan ke daerah yang lebih membutuhkan.
"Kami terus terang tidak tahu apakah yang seperti ini hanya terjadi di Temanggung atau juga di daerah lain. Kami khawatir kalau terjadi di daerah lain," ucap Edy.
"Sayang sekali nanti kalau program pompanisasi yang merupakan bagian dari perluasan area tanam ini, terjadi kesalahan alokasi," pungkasnya.
Adapun Kementan mengklaim bahwa pompanisasi yang saat ini sedang dijalankan terbukti mampu memberi dampak positif terhadap peningkatan produksi.
Saat ini Kementan telah membentuk satgas pompa yang melibatkan 1.500 pegawai termasuk pejabat bertanggung jawab terkait pengadaan pompa dan perluasan areal tanam yang akan menangani 7.000 Kecamatan.
Amran mengklaim program pompanisasi sangat berdampak pada peningkatan produksi beras di tengah kondisi pertanian Indonesia yang sedang dihadapkan pada tantangan kemarau Panjang.
"Hasilnya nyata, saya ulangi. Pompanisasi adalah biasanya tanam satu kali menjadi tiga kali. Biasanya karena tergantung hujan, tetapi ketika kita tumpahkan air itu langsung bisa menjadi tanam tiga kali," kata Amran.