Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Petani Wonogiri Bisa Perbaiki Kesejahteraan Lewat Program Kemitraan Tembakau

Sejumlah warga Dukuh Ngepoh, Desa Sumberharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri mengikuti program kemitraan tembakau bersama pabrik rokok.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Petani Wonogiri Bisa Perbaiki Kesejahteraan Lewat Program Kemitraan Tembakau
handout
Erni Atmiarsih (49) istri petani tembakau di Desa Sumberharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) menjalankan program kemitraan dengan petani melalui perusahaan pemasok untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Kemitraan ini dijalankan di sejumlah daerah sentra tembakau seperti di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, tepatnya Dukuh Ngepoh, Desa Sumberharjo, Kecamatan Eromoko.

Perekonomian warga yang mengikuti program kemitraan disebutkan meningkat. Sebagian warga menggunakan penghasilan dari pertanian tembakau untuk membeli alat produksi hingga memperluas ladangnya agar semakin banyak tembakau yang ditanam.

Ada juga yang menggunakan penghasilan untuk membangun rumah.

Salah satunya dirasakan Erni Atmiarsih (49), istri Suprapto (53), keluarga petani tembakau mitra pemasok Sampoerna. Erni menceritakan, suaminya bergabung dalam program kemitraan petani tembakau sejak 2016.

Selain suami, dia juga mendapatkan sosialisasi tentang program kemitraan dan pertanian tembakau.  "Jadi istri mendapat penjelasan soal program kemitraan. Hingga kini, saya ikut mendampingi bapak menanam tembakau," kata Erni asal Wonogiri, Jawa Tengah dikutip Rabu (14/8/2024).

Menurut dia, program kemitraan telah memberikan dampak positif bagi perekonomian keluarganya terutama setelah Suprapto ikut program kemitraan. Dia mengaku bisa merenovasi rumah, membeli kendaraan, dan membuat sumur sendiri.

Baca juga: Bank Mandiri-SGN Fasilitasi Permodalan Petani Tebu dengan Skema Bayar Panen.

"Dulu rumah masih lantai tanah. Alhamdulillah sekarang sudah tidak. Dulu kendaraan cuma satu, sekarang sudah punya dua. Terus sumur dulunya masih ikut umum, sekarang mandiri," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Dia juga mengaku dapat membiayai pendidikan anaknya sampai lulus kuliah. Cara suaminya bertani juga berubah dari cara mengolah tanah manual, kini menggunakan mesin modern.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas