Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cerita Dirut BAKTI Saat Kunjungi Wilayah 3T: Masyarakat Lebih Dulu Punya Gawai daripada Sinyal

Indah juga pernah dipertemukan dengan masyarakat yang pesimis akan pembangunan BTS 4G di daerahnya.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Cerita Dirut BAKTI Saat Kunjungi Wilayah 3T: Masyarakat Lebih Dulu Punya Gawai daripada Sinyal
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhila Mathar melakukan sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024). Dalam wawancara tersebut Fadhila banyak membahas mengenai penyediaan jaringan internet di daerah terluar Indonesia. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setahun lalu Fadhilah Mathar resmi dilantik menjadi Direktur Utama (Dirut) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Selama setahun itu pula, Fadhilah yang akrab disapa Indah, telah berkeliling ke berbagai daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T), tempat di mana Base Transceiver Station (BTS) 4G dibangun.

Saat berkeliling itu, Indah banyak dipertemukan dengan pengalaman menarik.

Baca juga: Direktur Baru BAKTI Kominfo Gencar Perbaiki Tata Kelola Pasca Terkuaknya Kasus Korupsi BTS 4G

Salah satunya seperti mendapati masyarakat daerah 3T, yang notabene belum memiliki sinyal, ternyata sudah pada mempunyai gawai (gadget).

Indah menemukan fakta bahwa masyarakat di situ sudah memiliki gawainya masing-masing, padahal mereka belum bisa mengakses sinyal.

"Begitu kami ke daerah, gadget mereka lebih duluan ada daripada sinyal. Mereka menggunakan untuk foto dan penerangan. Jadi, lampu-lampu itu mereka gunakan untuk menggunakan senter," katanya saat wawancara dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Gedung Tribun Palmerah, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Berita Rekomendasi

"Jadi ketika kami datang, mereka jauh lebih siap secara gadget dibanding sinyal. Jadi hanya transisi saja. Ketika sinyal datang, mereka langsung menggunakan [gawai yang dimiliki masing-masing]," lanjutnya.

Indah juga pernah dipertemukan dengan masyarakat yang pesimis akan pembangunan BTS 4G di daerahnya.

Menurut dia, masyarakat di situ tidak percaya akan dibangun tower BTS 4G karena selama ini merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah.

Namun, ia dan jajarannya di BAKTI senantiasa menyampaikan secara serius kepada masyarakat bahwa akan dibangun BTS 4G di daerah tersebut.

Cerita berikutnya adalah ketika BAKTI mensosialisasikan pentingnya penggunaan sinyal 4G. Ini perlu dilakukan karena katanya banyak masyarakat 3T lebih menginginkan sinyal 2G dipertahankan.

"Mereka mengharapkan saat ini teknologi yang digunakan itu tetap 2G. 2G itu voice dengan message, tetapi yang dibangun oleh BAKTI ya 4G," ucap Indah.

"Kenapa kita memperkuat 4G karena 4G ini adalah salah satu fondasi, pokoknya fondasi ekonomi digital itu kan internet, dengan 4G itu lebih mumpuni dibandingkan tentu dengan 2G atau 3G," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas