Prospek Investasi Hulu Migas Indonesia Diprediksi Cerah 5 Tahun ke Depan
Prospek investasi di sektor hulu Indonesia diperkirakan cerah dalam lima tahun ke depan sejalan dengan proyeksi permintaan migas yang naik tajam.
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Melihat berbagai fakta tersebut, sektor hulu migas makin menarik perhatian investor sebagai komponen kunci untuk mendukung program ketahanan energi yang menjadi prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran 2024-2029.
Dukungan yang kuat dari pemerintahan diperlukan untuk meningkatkan daya saing sektor hulu migas dan menjadikannya sebagai salah satu sektor prioritas yang penting.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Akbar Himawan Buchari memandang penunjukan dua menteri baru: Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM, menunjukan pemerintah menaruh perhatian besar dalam sektor migas dan investasi.
Baca juga: 68 Cekungan Migas Indonesia Belum Tereksplorasi, Punya Potensi Cadangan Minyak 2,41 Miliar Barel
Tiga prioritas sudah disampaikan Bahlil dalam acara serah terima jabatan yakni mengerek lifting minyak, hilirisasi hilirisasi Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan perbaikan di sektor mineral dan batubara (minerba). Prioritas ini diyakini dapat diwujudkan guna menggenjot pertumbuhan ekonomi.
“Jika lifting minyak berhasil digenjot, hilirisasi LPG terlaksana, dan sektor minerba sukses diperbaiki, Indonesia akan mendapat berkahnya. Penerimaan negara meningkat dan subsidi energi bisa dialihkan untuk sektor produktif yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi,” kata Akbar.
Adapun Rosan yang merupakan mantan Ketua Kadin dipercaya mampu mencapai target investasi. “Jika target investasi Rp 1.650 triliun dapat terealisasi, multiplier efeknya sangat bermanfaat. Selain menciptakan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi 5,2 persen bisa tercapai,” kata dia
Upaya meningkatkan investasi di hulu migas guna menaikkan produksi minyak dan gas membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yang terkait, antara lain penyederhanaan regulasi investasi, pemberian insentif perpajakan, serta perubahan skema bagi hasil.
Selain akan mampu mengelola cadangan migas, masuknya para investor global akan terus membawa manfaat bagi penerimaan negara dan manfaat berganda.