KKP Ungkap Penyelundup Benih Bening Lobster Kerap Berpindah Lokasi, Begini Modusnya
Modus operandi dari para penyelundup yakni di rumah kemas, dilakukan penyegaran dan packing ulang BBL dari lokasi penangkapan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Pung pun membeberkan modus operandi dari para penyelundup ini. Pertama, di rumah kemas, dilakukan penyegaran dan packing ulang BBL dari lokasi penangkapan.
BBL transit di rumah kemas, kemudian dikeluarkan dari kantong, dan disimpan dalam keranjang yang disusun dalam bak penampungan air laut.
Berikutnya, BBL akan dikemas ulang dengan kemasan kering dan disimpan dalam koper.
Lalu, koper akan dibawa oleh kurir ke bandara, yang mana selanjutnya para koperman akan membawa melalui pesawat dan diselundupkan ke negara tujuan.
Dalam sekali pengiriman, jumlah rata-rata BBL yang dibawa sebanyak 40 ribu hingga 50 ribu ekor.
"Pengiriman melalui jalur bandara, kemudian dibawa melalui koper yang disebut koperman. Pengirimannya sudah berangsur-angsur, ada yang 40 ribu, 50 ribu ekor, bahkan mencapai 100 ribu ekor," ujar Pung.
Para koperman mendapatkan upah sebesar Rp 100 per ekor dan dibayarkan satu hari setelah pengiriman sukses.