Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dewan Pakar Gerindra Dukung Inisiatif Cetak 3 Juta Hektare Sawah 

Saat ini ada sekitar 70 juta hektare lahan tanam di Indonesia, baik untuk sawit maupun tanaman lainnya.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Dewan Pakar Gerindra Dukung Inisiatif Cetak 3 Juta Hektare Sawah 
HO
Anggota Dewan Pakar DPP Gerindra, Bambang Haryo Soekartono. 

"Jangan sampai pintu air mengalami kerusakan atau memang sengaja di permainkan agar dunia pertanian mengalami kekurangan air. Yang tujuannya untuk mengganti lahan pertanian menjadi lahan properti," ungkapnya.

"Selain air, untuk hasil maksimal, Petani harus dibantu dengan diberikan bibit unggul, pupuk yang cukup sesuai kebutuhan, obat obatan, penanggulangan hama, dan permodalan yang berupa KUR dengan jumlah rendah. Adanya pendampingan serta riset tanah agar Ph tanah nya bisa sesuai dengan kebutuhan dunia pertanian," Ujar Bambang Haryo.

"Misalnya pupuk, petani itu bukan hanya dikasih pupuk subsidi saja tapi juga harus diberi pendampingan dalam hal penggunaan pupuk. Sehingga lahan pertanian tidak akan berubah pH-nya dan kualitasnya tetap baik walaupun sudah dipergunakan untuk bertahun-tahun," kata Bambang Haryo.

Dengan begitu, petani diharapkan hanya perlu memikirkan penanaman saja, daan diharapkan ongkos produksi pertanian bisa diturunkan serendah rendahnya, sehingga dengan harga panen gabah yang ditentukan oleh Pemerintah, keuntungan dari petani masih cukup banyak.

"Tentu produksi pertanian kita akan melimpah karena semangat petani untuk bertani semakin tinggi. Sehingga kita tidak perlu khawatir tentang pengaruh iklim yang akan mempengaruhi produksi pertanian, dan kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal untuk mewujudkan ketahanan pangan sendiri berbasis dengan sumber daya yang ada," ujarnya.

Menurutnya, sudah banyak negara yang memprioritaskan pangan untuk masyarakat mereka. "Karena nantinya dengan adanya perkembangan jumlah penduduk yang luar biasa besar di seluruh dunia, pangan akan menjadi kebutuhan yang terpenting dan mahal."

"Jadi sudah waktunya kita fokus untuk memperhatikan tata kelola pangan mulai dari produksi pertanian, inventory, storage dan packaging yang baik untuk produksi pangan kita," ujarnya mengigatkan. "Kita bisa memaksimal lahan yang masih sangat cukup untuk mendukung produksi pertanian," pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas