Wapres Maruf Amin: Arsjad Rasjid Masih Ketua Umum Kadin Indonesia
Kisruh yang terjadi di Kadin berawal dari terselenggaranya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia yang digelar Sabtu (14/9/2024).
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut Arsjad Rasjid saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Hal ini dilontarkan Wapres Ma'ruf saat dirinya menghadiri acara Rapat Pleno KNEKS Sinergi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia, Jumat (4/10/2024).
Diketahui, kisruh yang terjadi di Kadin berawal dari terselenggaranya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia yang digelar Sabtu (14/9/2024), dan menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua umum (Ketum) Kadin Indonesia, menggantikan Arsjad Rasjid.
Awalnya, Wapres Ma'ruf memberikan arahan kepada para Menteri dan sejumlah pejabat Kementerian/Lembaga terkait misi Indonesia yang harus dapat memaksimalkan kinerja sektor ekonomi dan keuangan syariah.
Baca juga: Konflik Kepengurusan Kadin Akan Diselesaikan Lewat Munas, Kapan Digelar?
Usai memberikan arahan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Wapres juga memberikan pesan kepada Arsjad Rasjid agar mampu meningkatkan jumlah pengusaha syariah di Tanah Air.
"Pak Menteri Perdagangan, ini saya kira penting karena beliau nanti yang mengembangkan produk halal ke berbagai negara, dan sekarang sudah mulai diobrak-obrak ke negara Timur Tengah, negara OKI," papar Wapres Ma'ruf dalam acara yang disiarkan di Youtube Wapres RI, Jumat (4/10/2024).
"Pak Ketua Bapenas yang terus bersama membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang di dalam program nasional kita. (Juga) Pak Arsjad, masih Ketua Kadin," sambungnya sembari tertawa.
Menurut Wapres, peran Kadin sangat krusial dalam meningkatkan kinerja ekonomi syariah di Tanah Air.
Salah satunya melalui program inkubasi, yakni memunculkan pengusaha-pengusaha yang bisnisnya sesuai dengan syariah.
Adapun, kinerja ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terus tumbuh di tengah pemulihan ekonomi.
Hal ini didukung dengan adanya peningkatan produktivitas pada sektor unggulan rantai nilal halal dan keuangan syariah yang memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Oleh karenanya, Wapres menekankan pentingnya peran para pengusaha sebagai jangkar ekonomi syariah, khususnya menjadi motor penggerak melalui inkubasi di daerah berbasis syariah.
Jadi pengusaha sebenarnya kuncinya di situ di lembaga ekonomi ini salah satu fokusnya adalah membangun usaha dan pengusaha, bisnis yang syariah," papar Wapres.
"Dengan cara apa? Dengan cara menginkubasi memunculkan pengusaha-pengusaha di daerah, melakukan penguatan terhadap pengusaha yang sudah berbasis syariah," pungkasnya.