Ekspor ke Eropa, Produk Kelapa Sawit RI Melalui Dasbor Nasional Mulai Dilakukan
Menurutnya, pemerintah akan ikut mengawal dan menjamin produk dari Indonesia, sehingga bisa diterima Uni Eropa sebagai bagian dari penerapan EUDR.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Wilmar Nabati Indonesia melakukan ekspor produk kelapa sawit secara perdana melalui proses yang disetujui dan difasilitasi dalam rangkaian piloting Dasbor Nasional Indonesia.
Produk kelapa sawit yang diekspor merupakan Hydrogenated Palm Oil (HRPO) yang diproses dari buah sawit, dipasok dari PT Bumi Sawit Kencana (BSK) I & II Estate dan PT Karunia Kencana Permai Sejati (KKP) I Estate, Kalimantan Tengah.
Baca juga: Menko Airlangga Dorong Limbah Kelapa Sawit Disulap Jadi Sumber Energi Alternatif
Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Prayudi Samsuri mengatakan, ekspor yang dilakukan Wilmar di bawah skema Dasbor Nasional merupakan contoh yang baik dalam implementasi Dasbor Nasional untuk ekspor ke Eropa.
"Wilmar berkomunikasi dengan pemerintah untuk mendapatkan pernyataan legalitas dari pemerintah yang disebut National Dashboard Notes dan ini akan menjadi dokumen tambahan persyaratan ekspor ke Uni Eropa," kata Prayudi dikutip Senin (7/10/2024).
Menurutnya, pemerintah akan ikut mengawal dan menjamin produk dari Indonesia, sehingga bisa diterima Uni Eropa sebagai bagian dari penerapan European Union Deforestation Regulation (EUDR) untuk produk kelapa sawit nasional.
Dasbor Nasional Indonesia, merupakan inisiatif dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kementerian Pertanian dan dioperasikan PT Surveyor Indonesia.
Baca juga: Aksi Koboi di Pabrik Sawit Pali, Pria Ngamuk Minta Kerjaan Jadi Satpam hingga Tembak Polisi
Dasbor Nasional ini langkah Indonesia sebagai negara penghasil kelapa sawit besar untuk memvalidasi rantai pasok, legalitas, dan ketelusuran dari komoditi ekspor yang berasal dari Indonesia.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, menyampaikan, sebagai operator teknis, perusahaan akan memastikan transparansi dan kepatuhan atas regulasi-regulasi internasional.
"Sehingga komoditas-komoditas unggulan Indonesia dapat bersaing dengan lebih baik di pasar global,” paparnya.