Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Konglomerat Warren Buffett Raup Rp156 Triliun Pasca Jual Saham Bank Of America

Warren Buffett meraup cuan 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 156 triliun dari hasil penjualan sahamnya di Bank of America Corp.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Konglomerat Warren Buffett Raup Rp156 Triliun Pasca Jual Saham Bank Of America
FORTUNE
Warren Buffett meraup cuan 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 156 triliun dari hasil penjualan sahamnya di Bank of America Corp. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

 

TRIBUNNEWS.CO, WASHINGTON – Konglomerat Warren Buffett meraup cuan 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 156 triliun dari hasil penjualan sahamnya di Bank of America Corp.

Mengutip Reuters, Buffett melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway, menjual sahamnya di Bank of America Corp. untuk ke-14 kalinya sejak Juni lalu.

Buffett belum mengungkapkan alasannya menjual sahamnya. Namun aksi jual besar-besaran ini memicu  ketakutan para pemegang saham BofA lainnya di tengah kekhawatiran akan kemungkinan resesi di AS.

"Ketika salah satu investor terkemuka Amerika menjual, hal itu menimbulkan kekhawatiran," kata Macrae Sykes, manajer portofolio di Gabelli Funds yang telah berinvestasi di BofA melalui dana.

Penjualan saham tersebut dilakukan Buffett sepekan sebelum bank tersebut akan melaporkan hasil minggu depan, bersama dengan bank sejenis Citigroup.

Berita Rekomendasi

Buffett diketahui mulai berinvestasi di BofA pada tahun 2011, ketika banyak investor khawatir tentang kebutuhan modal bank setelah krisis keuangan.

Sejak tahun 2020, Buffett makin aktif berinvestasi di BofA, membuat kepemilikan saham Buffett jadi yang terbesar dalam perusahaan BofA.

CEO BofA Brian Moynihan bahkan sempat memuji Buffett, menyebutnya sebagai investor hebat yang menstabilkan perusahaan BofA, lantaran sejak Buffett berinvestasi saham bank tersebut telah melonjak hampir enam kali lipat.

Baca juga: Prediksi Warrent Buffet Tokcer, Kehancuran Industri Kripto Akhirnya Terbukti

Namun di Juli lalu Buffett mulai mengurangi kepemilikannya, hal itu sontak  memperburuk tekanan pada saham.

Beberapa investor melihat langkah Buffett sebagai tanda keraguannya terhadap ekonomi AS dengan latar belakang inflasi dan tingginya suku bunga.

Sementara yang lain menafsirkan tindakannya sebagai cerminan menurunnya kepercayaan pada pasar saham, yang menurutnya menunjukkan "perilaku seperti kasino".

Baca juga: Disarankan Warren Buffet, Ini Lima Strategi Berinvestasi Saat Memasuki Fase Resesi

BofA bukan satu-satunya saham yang baru-baru ini dijual Buffett. Awal tahun ini, konglomerat ini telah memangkas setengah kepemilikannya di perusahaan teknologi raksasa Apple.

Buffett juga telah menarik diri dari Wells Fargo, perusahaan yang dimilikinya sejak 1989.

Buffett mengatakan penjualan masuk akal karena tarif pajak federal atas keuntungan modal dapat tumbuh tergantung pada siapa yang memenangkan pemilu AS.

"Buffett adalah perusahaan yang sangat hemat pajak. Dia sudah lama berkecimpung di dunia bisnis," kata Art DeGaetano, pendiri dan CIO Bramshill Investments.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas