Lanjutkan Ekspansi, DGNS Kejar Pertumbuhan Pendapatan dari MCU
DGNS merupakan anak usaha PT Bundamedik Tbk (BMHS) dan baru saja meresmikan gedung baru BMHS Diagnos Tower di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Total laboratorium secara keseluruhan yang dimiliki perseron, termasuk yang bergabung dengan Rumah Sakit Bunda, ada sekitar 27 laboratorium dengan didukung sekitar 300 orang tenaga medis.
Perusahaan akan menambah 2 sampai 3 klinik baru yang akan beroperasi stand alone di 2025.
"Kita banyak mengambil sampel dari luar kota, bahkan luar pulau. Jadi, di gedung ini kami melakukan konsolidasi sampel, sehingga biayanya lebih murah,” kata Mesha dikutip Kontan.
Mengutip Kontan, pada keterbukaan informasi tanggal 28 Juni, BMHS menyampaikan transaksi afiliasi untuk melaksanakan sewa-menyewa atas ruangan dengan luas area 680 meter persegi milik DGNS. Nilai transaksi tersebut sebesar Rp 9,18 miliar.
Secara rinci, biaya sewa atas transaksi tersebut sebesar Rp 125.000 per meter persegi per bulan untuk jangka waktu sewa sembilan tahun dengan jumlah total Rp 9,18 miliar belum termasuk PPN, yang dibayarkan di muka.
Transaksi ini akan membantu BMHS melakukan penghematan beban sewa usaha. Melansir RTI, BMHS memiliki 41,2 persen saham DGNS.
Selama semester I 2024, DGNS mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp 81,04 miliar. Ini naik 13,81% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 71,21 miliar di semester I 2023.
DGNS pun mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,10 miliar di semester I 2024, berbanding terbalik dari rugi tahun berjalan sebesar Rp 7,73 miliar pada periode sama tahun lalu.