Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mitigasi Perubahan Iklim, BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

BPDLH berperan penting dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan dan mendukung berbagai komitmen Pemerintah Indonesia di bidang lingkungan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
zoom-in Mitigasi Perubahan Iklim, BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan
HO
Kegiatan "Synergy for Sustainability” yang diselenggarakan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) di Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim melalui rangkaian acara bertajuk "Synergy for Sustainability” di Jakarta, baru-baru ini.

Kegiatan ini mencakup Partnership Gathering Fasilitas Dana Bergulir (FDB), Penandatanganan Kerjasama Pelaksanaan Proyek RBP REDD+ Green Climate Fund (GCF) Output 2 antara BPDLH dengan Lembaga Perantara, Induksi Lembaga Perantara, serta Diskusi Publik dengan topik “Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan: Dari Mandat Menuju Lingkungan Hebat”.

Direktur Utama BPDLH Joko Tri Haryanto mengatakan, BPDLH berperan penting dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan dan mendukung berbagai komitmen Pemerintah Indonesia di bidang lingkungan dengan menjalankan mandat pengelolaan dana lingkungan hidup. 

Baca juga: Kolaborasi UNDP dan BPDLH Perangi Isu Lingkungan dan Perubahaan Iklim

Joko menjelaskan, sejak diluncurkan pada 9 Oktober 2019, BPDLH terus berupaya memberikan layanan terbaik melalui berbagai skema pembiayaan inovatif. 

“Kami terus membangun kesadaran publik mengenai hadirnya BPDLH sebagai inovasi mekanisme pendanaan yang mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup di Indonesia," ujarnya dikutip Sabtu, 19 Oktober 2024.

Ke depannya, lembaganya akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai mitra kerja, sehingga komitmen-komitmen Pemerintah Indonesia dalam melestarikan  lingkungan hidup dapat tercapai” imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Lembaga ini baru saja menandatangani kerja sama penyaluran dana Proyek Result Based Payment (RBP) REDD+ GCF Output 2 yang yang diampu bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Baca juga: Indonesia-Kenya Teken Kerja Sama Pendanaan Berkelanjutan, Luhut Mau Langsung Lapor Prabowo

Penandatangan melibatkan 5 lembaga perantara yaitu Yayasan Penabulu, Kemitraan, KKI WARSI, Yayasan Petai dan Yayasan Sulawesi Cipta Forum yang mewakili Penerima Manfaat dari delapan provinsi. Diantaranya adalah Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Proyek ini merupakan bagian dari program penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia, dimana BPDLH mengelola dana hasil pembayaran sebesar USD 103,8 juta dari GCF atas keberhasilan Indonesia menurunkan emisi sebesar 20,25 juta ton CO2eq pada periode 2014-2016.

Hal ini merupakan capaian besar yang memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional sebagai negara yang serius dalam mengelola hutan. Alokasi sebesar USD 56,25 juta akan disalurkan kepada Pemerintah Provinsi melalui Lembaga Perantara.

Baca juga: PGTC 2024: Pertamina Ajak Mahasiswa Indonesia di Singapura Bangun Masa Depan Energi Berkelanjutan

Proyek ini diharapkan membantu rehabilitasi hutan dan memberikan dampak sosial yang signifikan, terutama pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.

Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional Wahyu Marjaka mengharapkan pengelolaan Proyek RBP REDD+ GCF Output 2 dapat memberikan dampak signifikan dalam pengendalian perubahan iklim dan menjangkau stakeholders yang lebih luas, sehingga makin memperkuat peranan sektor kehutanan untuk mencapai target Nationally Determined Contibution”.

Fasilitas Dana Bergulir, juga diwujudkan pada rangkaian acara ini. Fasilitas Dana Bergulir (FDB) berfokus pada pembiayaan usaha kehutanan dan investasi lingkungan yang secara khusus memberikan kredit kepada kelompok usaha masyarakat dan UMKM yang tergabung dalam kelompok perhutanan sosial maupun hutan rakyat. 

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas