Target Ekonomi 8 Persen, Anggota Komisi VI Dorong Kemendag Perkuat Perdagangan Luar Negeri
Saat ini Indonesia masih mengandalkan ekspor komoditas untuk meningkatkan devisa negara. Sedangkan ekspor produk hilirisasi
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Karena itu, Amin menyarankan beberapa saran kebijakan yang perlu dipertimbangkan pemerintah. Pertama, diversifikasi ekspor menjadi kunci utama. Indonesia harus memperluas jenis produk yang diekspor, tidak hanya bergantung pada komoditas mentah tetapi juga mengembangkan industri hilir yang bernilai tambah lebih tinggi.
"Penguatan industri manufaktur dalam negeri selain untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasar global, juga mampu menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak," kata Amin.
Kedua, pentingnya membuka pasar baru di kawasan-kawasan yang belum terjangkau, seperti Afrika dan Amerika Latin. Pasar-pasar ini memiliki potensi besar namun belum digarap secara optimal oleh Indonesia.
"Selain memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra tradisional, Indonesia harus aktif menjajaki kerja sama dengan negara-negara berkembang yang memiliki permintaan produk yang sesuai dengan kapasitas kita," tambahnya.
Ketiga, Amin mendorong pemerintah untuk lebih serius dalam membangun infrastruktur pendukung ekspor, seperti pelabuhan dan fasilitas logistik yang memadai. Efisiensi distribusi produk akan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.
"Saya optimis Indonesia mampu keluar dari tekanan, asalkan kebijakan yang diambil tepat, dibarengi tindakan yang cepat dan terukur, serta kerja sama lintas sektor,” pungkasnya.