YLKI Minta Pemerintah Perketat Peredaran Anggur Shine Muscat di RI: Ini Ibarat Penyakit Menular
Dikabarkan ada kandungan pestisida yang melebihi batas aman, pada anggur shine muscat di Thailand.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Pemerintah untuk memperketat peredaran anggur shine muscat di Indonesia.
Diketahui, kini ramai diperbincangkan masyarakat terkait adanya kandungan pestisida yang melebihi batas aman, pada anggur shine muscat di Thailand.
Meskipun jenis anggur yang dimaksud juga beredar di pasar Indonesia, namun hingga kini belum ditemui kasus yang serupa.
Meski demikian, Ketua YLKI Tulus Abadi mengungkapkan, Pemerintah perlu memperketat peredaran anggur shine muscat.
Baca juga: Pembeli Kaget Supermarket di Tangsel Tiba-tiba Mendiskon Harga Anggur Shine Muscat
Pengetatan yang dimaksud adalah melakukan sortir secara detail komoditas tersebut, saat masuk ke pasar Indonesia.
Pemerintah langsung memberikan sorotan terkait adanya pemberitaan terkait komoditas anggur yang dimaksud.
"Ibarat penyakit menular, apalagi berdekatan, maka harus ada upaya mitigasi agar kasus di Thailand dan Malaysia tidak menular ke Indonesia," ungkap Tulus kepada Tribunnews, Rabu (30/10/2024).
"Badan Karantina Kementerian Pertanian harus memperketat pengawasan untuk memproteksi pasar dan masyarakat Indonesia," sambungnya.
Berdasarkan laporan yang diperolehnya, hingga saat ini, di Indonesia belum ditemukan kasus anggur shine muscat yang memiliki kadar residu racun yang membahayakan apabila dikonsumsi orang.
"Terkait keamanan, sudah dijawab oleh Badan Karantina Kementan, bahwa yang di Indonesia dinyatakan aman," tukasnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengaku bahwa pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan), terkait adanya fenomena tersebut.
Namun sejauh ini, belum ada temuan atau laporan terkait residu pestisida yang berlebihan pada anggur shine muscat di pasar Indonesia.
"Anggur ini seharusnya kan itu hubungannya dengan Kementerian Pertanian. Kan ada disitu kan barang karantinanya, ya masuk," Kepala BPOM Taruna Ikrar saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10/2024).