Banyak Perjanjian Dagang Masih Berproses, RI Ingin Hasil yang Menguntungkan, Tak Sebatas Dokumen
Ada perjanjian dagang dengan beberapa pihak yang tengah dirampungkan seperti dengan Peru, Kanada, dan Eurasia.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Pada 17 September 2024, Indonesia dan Peru melaksanakan perundingan putaran ketiga Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru (Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP-CEPA).
Kesepakatan tersebut harapannya dapat diumumkan Kepala Negara RI dan Peru di APEC Economic Leaders Week yang berlangsung di Peru pada bulan ini.
Perundingan ini dinilai menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperluas pasar ke Amerika Latin.
Perjanjian Dagang dengan Eurasia
Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (Indonesia–EAEU FTA, atau IEAEU–FTA) berhasil mencapai kemajuan signifikan dengan disepakatinya hampir seluruh isu runding pada putaran ke-5 yang berlangsung pada 22–24 Juli 2024 di Malang, Jawa Timur.
Tim perunding kedua negara berhasil menyepakati tujuh isu runding yang dibahas pada putaran ini.
Perundingan putaran ke-5 pun menandai pencapaian penting, yaitu telah diselesaikannya 11 isu runding dari yang seluruhnya berjumlah 15 isu.
Sejak perundingan diluncurkan pada 5 Desember 2022, Indonesia dan EAEU telah berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan IEAEU–FTA ini dalam waktu dua tahun.
Putaran ke-5 merupakan putaran penuh terakhir dalam perundingan IEAEU–FTA dengan disepakatinya mayoritas isu runding.