Wamenkop Ingin LPDB-KUMKM Jadi Cikal Bakal Bank Koperasi, Ini Respons Dirut
Wamenkop mendorong LPDB-KUMKM memberikan pembiayaan ke sektor riil selain simpan pinjam.
Penulis: willy Widianto
Editor: Malvyandie Haryadi
"Selain itu, tentu saja langkah inovasi dan digitalisasi koperasi juga menjadi kunci sukses pengembangan koperasi ke depan," kata Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM, Ari Permana.
Ari mencontohkan beberapa koperasi mitra LPDB-KUMKM yang telah menerapkan model bisnis tersebut, seperti Koperasi Al-Ittifaq di Ciwidey, Bandung. "Produk-produk pertanian Al-Ittifaq telah membentuk ekosistem kuat, mulai dari petani, koperasi, hingga offtaker," jelas Ari.
Di sektor peternakan susu, model bisnis juga sudah berjalan baik di berbagai daerah sentra peternakan susu. "Kami tinggal menyesuaikan dengan kebijakan Kementerian Koperasi dalam menguatkan model bisnis ini melalui koperasi," tambah Ari.
Selain itu, ekosistem model bisnis di Koperasi Pondok Pesantren juga menunjukkan hasil positif dengan ekosistem dan kolaborasi antar 17 Ponpes di Jawa Timur, yang dipusatkan di Ponpes Sunan Drajat, Lamongan.
Untuk Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM telah berjalan lebih dari lima tahun, sejak berdiri pada 2017. "Kami optimis pada akhir 2024 bisa mencapai target penyaluran," kata Ari.
Adapun, total dana bergulir pembiayaan syariah yang disalurkan sejak 2019 hingga kini mencapai Rp 4 triliun lebih, tersebar di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Sulawesi. "Yang belum penyaluran adalah wilayah Maluku dan Papua," kata Ari.