Turunkan Harga Minyakita, Mendag Budi Kumpulkan Produsen dan Distributor Usai Pilkada
Harga Minyakita belakangan ini terus naik dan melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso akan mengumpulkan para produsen dan distributor minyak goreng Minyakita untuk mengontrol tren kenaikan harga Minyakita belakangan ini yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter.
Para produsen dan distributor ini akan dikumpulkan pada Kamis 28 November 2024, sehari setelah Pilkada yang jatuh pada Rabu 27 November 2024.
"Besok Kamis rencananya kita kumpulkan produsen, distributor, untuk membantu agar menurunkan (harga Minyakita)," kata Budi ketika ditemui di Hotel Movenpick, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Budi akan berkoordinasi dengan para produsen dan distributor untuk mengetahui masalah apa yang mereka hadapi.
Pada intinya, kata dia, pertemuan pada Kamis mendatang akan menjadi kesempatan Budi bersama para produsen dan distributor bersama-sama mencari cara menurunkan harga Minyakita.
"Makanya besok kita kumpulkan, misalnya apakah dari distribusinya bermasalah dari distributor ke pengecer. Mereka sepakat untuk bersama-sama menstabilkan harga," ucap Budi.
Sebelumnya, Kemendag mencatat harga rata-rata nasional minyak goreng Minyakita sebesar Rp 17.058 per liter per pekan kedua November 2024.
Harga tersebut naik tipis 1,05 persen bila dibandingkan pada pekan kedua Oktober 2024.
Lalu, harga tersebut sudah 8,9 persen di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah sebesar Rp 15.700 per liter.
Baca juga: Harga Minyakita Melonjak Jadi Rp 18 Ribu Per Liter di Puluhan Daerah RI
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Bambang Wisnubroto mengungkap bahwa ada puluhan daerah yang harga Minyakita melebihi Rp 18 ribu per liter.
Bambang menyebut puluhan daerah tersebut menjadi prioritas intervensi Kemendag.
"Kemudian ada 32 daerah yang menjadi prioritas intervensi. Ini yang IPH-nya naik dan harga Minyakita di atas Rp 18 ribu per liter," katanya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (18/11/2024).
Berdasarkan data yang Bambang paparkan, lima daerah teratas dengan harga Minyakita tertinggi per liternya sudah dibanderol sebesar Rp 20 ribu.
Baca juga: Harga Minyakita di Pasar Ciputat Tangsel Tembus Rp 17.000 per Liter, Lampaui HET
Lima daerah tersebut adalah Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Sumba Barat, dan Kabupaten Manggarai.
Adapun untuk pasokan Minyakita diklaim tidak ada kendala. Hal ini tercermin dari realisasi Domestic Market Obligation (DMO) per 16 November 2024.
Per tanggal tersebut, realisasinya telah mencapai 100.695 ton, di mana 100.178 ton atau sebesar 99,49 persennya merupakan Minyakita.
"Artinya secara produksi dari DMO Minyakita sendiri tidak ada kendala. Kami prediksi untuk Nataru (Natal dan Tahun Baru) aman," ujar Bambang.
Realisasi DMO pada November ini diproyeksikan masih akan meningkat lagi, bahkan lebih tinggi dari Oktober karena permintaan ekspor cukup tinggi terutama dari China dan India.