Atase Perdagangan RI di Riyadh: Produk Indonesia Diminati Masyarakat Arab Saudi
Arab Saudi menjadi hub bagi pengusaha dan produk Indonesia memasuki beberapa negara kayanya lainnya yang berada di sekitarnya seperti Qatar, Kuwait.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Menempati area seluas 6.000 meter persegi, pameran akan dikemas kreatif dengan menampilkan produk-produk unggulan Indonesia, talkshow bisnis, dan business matching. Ditargetkan akan diikuti oleh 180 exhibitor dengan ditarget transaksi sebesar Rp 2,5 triliun rupiah.
"Untuk transaksi, awalnya ditargetkan Rp 500 miliar. Namun karena ada dukungan dari Kementerian Pertahanan yang akan mendorong BUMN dari sektor alutsista untuk ikut serta dalam pamaren ini serta dukungan dari kementerian Pertanian, dan beberapa Pemprov maka target transaksinya dinaikan menjadi Rp 2,5 triliun" ungkap Sukur Saka.
Sedangkan Presiden Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), Muhammad Hasan Gaido mengungkapkan, sesuai dengan tema The 2nd Made in INDONESIA EXPO 2025, Pintu Gerbang Membangun Bisnis di Timur Tengah", ia berharap pameran tersebut dapat menjadi sarana bagi perusahaan dan produk-produk Indonesia merambah ke beberapa negara kaya lainnya yang berada di sekeliling Arab Saudi.
Dirinya berharap Arab Saudi menjadi hub bagi pengusaha dan produk Indonesia memasuki beberapa negara kayanya lainnya yang berada di sekitarnya seperti Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Oman.
"Jika sebuah produk sudah bisa masuk ke Arab Saudi maka akan lebih mudah lagi untuk memasarkannya ke negera tetangganya karena semuanya dapat ditempuh melaui jalur darat," ujar Hasan Gaido.
Saat ini kebijakan antara kedua negara sangat kondusif dalam memberikan peluang masuknya produk Indonesia ke Arab Saudi. Diantaranya, penerapan kebijakan free trade (perdagang bebas) dan mandatori pada pemenuhan ketering, akomodasi dan transportasi jamaah haji dan umrah Indonesia.
"Dalam kebijakan tersebut produk Indonesia yang masuk ke Arab Saudi bebas pajak. Selain itu, Muassasah yang bekerjasama dalam penanganan haji dan umroh Indonesia, disyaratkan wajib menggunakan produk-produk dari Indonesia. Tentu ini peluang bagi pelaku usaha dan UMKM bisa ekspor demi memenuhi keperluan Haji dan Umrah tersebut," terang Hasan Gaido.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati mengajak pelaku usaha, khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), untuk berpartisipasi dalam pameran ini untuk memperluas penetrasi produk unggulan Indonesia di Arab Saudi yang merupakan mitra strategis perdagangan di Timur Tengah.
“Pameran The 2nd Made in Indonesia Expo 2025 jadi pameran strategis yang mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan pembeli, investor, dan mitra dagang potensial di Arab Saudi. Pameran ini bukan sekadar ajang promosi produk, tetapi juga sarana memperkuat jejaring bisnis melalui forum bisnis dan penjajakanperdagangan,” kata Mardyana.