Indonesia Bisa Kena Dampak Telak Jika Trump Kenakan Pajak 100 Persen ke Aliansi BRICS
Ancaman Trump bisa membuat produk Indonesia menjadi kurang kompetitif di pasar AS.
Editor: Choirul Arifin
Dalam pidatonya di Kazan, Sugiono menyampaikan bahwa minat bergabung Indonesia dengan BRICS karena keinginan untuk mendorong kemajuan dan kepentingan dari negara-negara berkembang di kawasan selatan (global south).
Presiden Prabowo Subianto juga kembali menyatakan keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS secara resmi pada ajang Indonesia-Brazil Business Forum yang dilaksanakan di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (17/11/2024).
Dengan adanya ancaman penerapan tarif 100 persen bagi negara BRICS dan perbatasan AS akan menaikkan biaya barang-barang dari negara tersebut.
Sementara Indonesia memiliki hubungan perdagangan ekspor yang menguntungkan dengan AS.
Contohnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut, Indonesia punya komoditas ekspor utama berupa sawit, otomotif, dan produk hasil hutan.
Ada juga komoditas potensial seperti tanaman obat, minyak atsiri, makanan olahan, kerajinan, perhiasan, dan rempah-rempah.
Ancaman Trump mengenakan tarif 100 persen pada negara-negara anggota BRICS dapat menyebabkan biaya lebih tinggi bagi eksportir.
Ancaman Trump bisa membuat produk Indonesia menjadi kurang kompetitif di pasar AS. Akibatnya, permintaan ekspor dari Indonesia ke AS akan melemah.
Hal ini dapat mengurangi kemampuan Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekspornya.
Negara yang sangat bergantung pada ekspor ke AS akan sangat mengalami penurunan permintaan barang sehingga berisiko memengaruhi pertumbuhan ekonomi mereka.
Di sisi lain, kondisi ini juga akan memicu inflasi ekonomi dan mengganggu stabilitas arus perdagangan global.
Diberitakan The Economic Times, Minggu, kebijakan Trump berpotensi menimbulkan perang dagang antara AS dan negara-negara ekonomi besar seperti China, Meksiko, dan Uni Eropa.
Perang dagang di antara negara-negara besar tersebut dapat mengganggu stabilitas pasar di seluruh dunia dan perdagangan global.
Sumber: Kontan