Proyeksi Produksi Beras i 32 Juta Ton di 2025, Pemda Diminta Siapkan Neraca Pangan
Data Kementerian Pertanian menunjukkan, produksi beras Januari-Oktober 2024 diperkirakan mencapai 26,93 juta ton.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan produksi beras tahun 2024 sebesar 30 juta ton. Dari data Kementerian Pertanian, produksi beras Januari-Oktober 2024 diperkirakan mencapai 26,93 juta ton.
Tahun depan, pemerintah membidik target lebih tinggi untuk produksi beras, yakni sebanyak 32 juta ton dalam setahun.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, mengatakan tahun 2025 targetnya 32 juta ton dan cadangan pangan pemerintah yang ada di Bulog ada sekitar 2 juta ton.
"Jadi Pak Prabowo juga sampaikan bahwa ini cadangan pangan terbesar selama ini, beberapa tahun terakhir," tutur Arief usai Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi untuk Kesejahteraan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).
Arief menambahkan, biasanya di bulan Desember hingga Januari akibat intensitas hujan yang tinggi, produksi beras akan berada di titik terendah.
Namun dengan cadangan pangan yang dimiliki saat ini, pemerintah berhasil menjaga stabilitas harga, sehingga tidak ada kenaikan.
"Walaupun kondisi biasanya di bulan Desember dan Januari, itu produksi memang di bawah, karena memang kita masih banyak tadah hujan sawahnya. Tetapi kita hari ini bisa menstabilkan harga khususnya beras," imbuh Arief.
Baca juga: Potensi Produksi Beras Metode Tumpang Sari Padi Gogo dengan Sawit 258 Ribu Ton dalam 5 Tahun
Bapanas juga menggarisbawahi bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) harus memiliki neraca pangan dari daerah masing-masing.
"Jadi ada daerah produsen dan ada daerah konsumen. Jakarta itu daerah konsumen. Jadi Pemda harus sudah menghitung."
Baca juga: Bos Bapanas Janji Hentikan Impor Beras Saat Masuki Masa Panen Padi
Misalnya kebutuhan pangannya sudah tahu beras 90.000 ton, kemudian berapa yang diambil dan dari daerah mana, lalu berapa yang dicadangkan.
"Jadi masing-masing pemerintah daerah itu sebenarnya juga bertanggung jawab atas pangan di daerahnya masing-masing," ujar Arief.