Komisi IX Prihatin Banyak Petugas Kesehatan Sulap Jas Hujan Jadi APD
pemerintah harus segera menyiapkan APD hingga ke pelosok daerah termasuk menjelaskan SOP penggunaan APD.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IX DPR RI banyak mendapat laporan dari masyarakat soal petugas kesehatan di berbagai daerah yang menyulap jas hujan sebagai Alat Pelindung Diri (APD).
Hal ini terpaksa dilakukan karena minimnya stok APD di sejumlah daerah.
"Sarana prasarana kesehatan harus ditunjang oleh pemerintah. Kondisi sekarang cari masker saja susah. Saya komunikasi dengan teman di daerah, ada tenaga medis pakai jas ujan sebagai APD ini memprihatinkan," tutur Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani saat menjadi narasumber dalam diskusi bertema : Covid-19 ujian kebersamaan kini, Sabtu (21/3/2020).
Menurut Netty pemerintah harus segera menyiapkan APD hingga ke pelosok daerah termasuk menjelaskan SOP penggunaan APD.
Baca: Garuda Indonesia Berikan Kebijakan Ubah Jadwal dan Rute Penerbangan Tanpa Biaya Tambahan
Netty tidak ingin tenaga medis dikorbankan karena kurangnya APD.
"Jangan korbankan tenaga medis. Mereka sudah bekerja, mengabdi dengan benar," katanya.
Hal yang sama, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah juga menerima informasi banyak keluhan di daerah soal minimnya stok APD.
"Ada keluhan RS daerah soal APD. Menurut informasi akan disediakan BUMN. Katanya bahan baku dari impor, mungkin ada hambatan produksi karena corona. Distribusi APD itu ada di Dinas Kesehatan Provinsi baru ke RS yang dituju," imbuhnya.
Harif menambahkan sesuai dengan ketentuan, satu APD digunakan oleh perawat untuk menangani satu pasien. Setelah selesai, APD bisa langsung dibuang.
Baca: Melihat Solusi Absensi Perusahaan untuk Work From Home
Kondisi saat ini jauh bebeda, kenyataannya di lapangan satu APD yang dikenakan perawat digunakan satu shift selama dirinya bertugas di rumah sakit.
"Kondisi saat ini satu APD dipakai satu shift sampai perawat selesai tugas. Harusnya satu pasien, satu APD. Beda pasien, ganti APD. Karena kurang jadi ada yang menggunakan jas hujan. Meski sama-sama dari plastik tapi kan plastik jas hujan bisa ditembus virus," paparnya.