Cegah Corona, Jokowi dan Mahfud MD Sebut Physical Distancing Lebih Tepat daripada Social Distancing
Menurut Jokowi, physical distancing lebih tepat untuk diterapkan bagi masyarakat Indonesia dalam mencegah penyebaran virus corona.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
"Namanya bukan social distancing, tapi physical distancing," ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah juga sempat mengusulkan istilah tersebut agar lebih menyangkut kearifan lokal.
Namun, pergantian istilah tersebut tak mengubah kebijakan pemerintah dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona.
"Tidak mengubah kebijakan apa-apa, hanya namanya saja," jelas Mahfud MD.
Jokowi Instruksikan Tak Ada Lockdown
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menegaskan, pemerintah tak akan menerapkan lockdown karena virus corona.
"Saya tegaskan, pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi yang telah memberikan instruksi kepada Kepala Gugus Tugas, bahwa tidak akan ada lockdown," kata Doni, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (21/3/2020).
Ia meminta, masyarakat bisa mematuhi arahan pemerintah untuk menjaga jarak dan menghindari bertemu banyak orang.
"Yang paling penting mematuhi kebijakan pemerintah, yaitu social distancing, atau lebih mudah kita bisa artikan jangan saling berdekatan."
"Dilarang saling berdekatan dan dilarang berkumpul," tegasnya.
"Kalau ini dipatuhi Insya Allah kita bisa mengurangi masyarakat yang terpapar," imbuh Doni Monardo.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin/Achmad Nasrudin Yahya/Rakhmat Nur Hakim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.