Atasi Corona, DPRD DKI Saran Anies Geser Anggaran Nonprioritas: Formula E Hingga LRT
Jumlah tersebut disebut terlalu minim untuk mengatasi virus corona yang sudah mewabah di Jakarta.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik menyarankan Gubernur Anies Baswedan untuk melakukan realokasi atau top up anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan virus corona di Jakarta.
Mengingat saat ini BTT Pemprov DKI hanya dikisaran angka Rp188 miliar.
Jumlah tersebut disebut terlalu minim untuk mengatasi virus corona yang sudah mewabah di Jakarta. Apalagi ibu kota saat ini telah ditetapkan status darurat bencana.
Baca: Efek Covid-19, Sebanyak 7.000 Santri Ponpes Tambak Beras Dipulangkan Secara Bertahap
Penambahan anggaran BTT bisa diambil dari pos program yang dianggap tidak prioritas untuk saat ini, seperti anggaran Formula E Rp1,2 triliun, pembangunan Lintas Tel Terpadu (LRT) Rp500 miliar, Penyertaan Modal Daerah (PMD) hingga dana perjalanan dinas dalam dan luar negeri.
"Saya sudah menyarankan pak gubernur untuk melakukan top up BTT. BTT kita hanya Rp188 miliar, itu terlalu kecil. Jadi nggak cukup. Saya menyarankan geser anggaran yang programnya dianggap tidak prioritas. Misalkan dari Formula E, LRT, PMD yang bisa ditunda," kata Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (27/3/2020).
Baca: Mengenali Cara Penularan dan Gejala Covid-19, dari Hari Pertama hingga ke-12
Pergeseran anggaran bisa dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Revisi dan Realokasi APBD.
Nantinya, pos anggaran yang digeser dan ditambahkan cukup dilaporkan ke DPRD DKI setelah Pemprov DKI menggunakannya.
"Itu saya kira tepat. Jadi begitu digunakan dia kasih laporan ke DPRD," ungkap politikus Gerindra ini.