Tembakan Rudal Pantsir Rusia Dituding Jadi Penyebab Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines
Pesawat Azerbaijan Airlines mengalami kecelakaan dekat kota Aktau, Kazakhstan, setelah menyimpang dari jalur yang tidak ditentukan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Azerbaijan dan pejabat AS percaya bahwa rudal permukaan-ke-udara Rusia menjadi penyebab jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan.
Pesawat Azerbaijan Airlines mengalami kecelakaan dekat kota Aktau, Kazakhstan, setelah menyimpang dari jalur yang tidak ditentukan.
Dari 67 orang yang berada di pesawat, 38 di antaranya dilaporkan tewas.
Kronologi Kejadian
Pesawat Embraer 190 tersebut seharusnya terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny, Chechnya, Rusia.
Namun, pesawat tersebut malah terbang jauh melintasi Laut Kaspia.
Menurut laporan dari situs pro-pemerintah Azerbaijan, Caliber, dugaan sementara menyebutkan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal dari sistem pertahanan udara Pantsir-S.
Investigasi dan Tudingan Barat
Investigasi sedang berlangsung, dan sejumlah sumber menyebutkan bahwa kerusakan pada pesawat mirip dengan kerusakan yang dialami Malaysia Airlines MH17 yang jatuh akibat rudal yang ditembakkan oleh pemberontak pro-Rusia di Ukraina pada tahun 2014.
Seorang mantan ahli dari lembaga investigasi kecelakaan udara Prancis, BEA, menyatakan bahwa terdapat banyak kerusakan akibat serpihan di reruntuhan pesawat.
Sementara seorang pejabat AS mengatakan bahwa indikasi awal menunjukkan sistem antipesawat Rusia Pantsir menyerang pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan.
Komentar pejabat AS itu muncul setelah laporan media bahwa otoritas Azerbaijan yakin rudal darat-ke-udara Rusia menyebabkan jatuhnya jet yang terbang dari Baku ke Grozny di Chechnya, Rusia selatan, pada hari Rabu.
Euronews juga mengutip sumbernya yang mengatakan bahwa pesawat yang rusak itu "tidak diizinkan mendarat di bandara Rusia mana pun meskipun pilot meminta pendaratan darurat".
Mereka mengatakan bahwa pesawat itu malah diperintahkan untuk terbang melintasi Laut Kaspia ke Aktau — jauh dari rute aslinya.