Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Hal yang Dilakukan untuk Cegah Corona, Tapi Justru Tak Direkomendasikan Ahli

Sejumlah langkah yang dilakukan untuk cegah penyebaran Corona, namun tak sesuai rekomendasi. Bilik disinfektan hingga tolak pemakaman

Penulis: Daryono
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Tiga Hal yang Dilakukan untuk Cegah Corona, Tapi Justru Tak Direkomendasikan Ahli
Surya/Hayu Yudha Prabowo
Satgas menyemprotkan disinfektan pada orang luar atau warga yang masuk permukiman warga untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Jalan Kerto Pamuji, Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (1/4/2020). Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, memberlakukan physical distancing dengan menutup sejumlah akses menuju permukiman dan memeriksa warga dan orang luar yang masuk dengan pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan. Surya/Hayu Yudha Prabowo 

TRIBUNNEWS.COM - Beragam cara dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Tak jarang, sebagian di antaranya memunculkan inovasi baru.

Sayangnya, tak semua upaya pencegahan virus Corona itu sesuai dengan rekomendasi para ahli.

Hal ini karena adanya kesalahpahaman menangkap informasi.

Alih-alih mencegah virus Corona, langkah pencegahan Corona terkadang justru memberi efek samping.

Berikut sejumlah hal yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona namun tak sesuai dengan rekomendasi ahli:

1. Bilik disinfektan untuk orang

Berita Rekomendasi

Tak sedikit instansi ataupun daerah membuat bilik disinfektan.

Bilik disinfektan itu umumnya berupa bilik yang dilengkapi dengan penyemprot disinfektan.

Prosedur yang diterapkan umumnya orang diminta masuk ke dalam bilik tersebut dan kemudian disemprot dengan disinfektan.

Berdasarkan rekomendasi WHO dan ahli, cara ini tak direkomendasikan. 

Satgas menyemprotkan disinfektan pada orang luar atau warga yang masuk permukiman warga untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Jalan Kerto Pamuji, Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (1/4/2020). Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, memberlakukan physical distancing dengan menutup sejumlah akses menuju permukiman dan memeriksa warga dan orang luar yang masuk dengan pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan. Surya/Hayu Yudha Prabowo
Satgas menyemprotkan disinfektan pada orang luar atau warga yang masuk permukiman warga untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di Jalan Kerto Pamuji, Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (1/4/2020). Kelurahan Ketawang Gede, Kota Malang, memberlakukan physical distancing dengan menutup sejumlah akses menuju permukiman dan memeriksa warga dan orang luar yang masuk dengan pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan. (Surya/Hayu Yudha Prabowo)

Hal ini karena terjadinya paparan disinfektan dengan manusia secara langsung. 

Melansir tayangan YouTube tvOneNews, Budiawan, pakar Toksikologi menjelaskan cara penggunaan cairan disinfektan yang benar.

Budiawan mengatakan, pada dasarnya manusia tidak boleh melakukan kontak langsung dengan bahan kimia tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas