Keluarga Jenazah PDP Corona di Makassar Mengamuk, Paksa Masuk Rumah Sakit dan Ingin Urus Pemakaman
Keluarga dari jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) di Makassar, mengamuk karena ingin memandikan dam memakamkan sendiri di rumah.
Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
Mengutip dari Kompas.com, para anggota keluarga yang ingin memakamkan jenazah tersebut tak bisa masuk rumah sakit, karena pengamanan dari aparat kepolisian dan anggota TNI.
Dalam kericuhan tersebut, terjadi aksi saling dorong dari pihak keluarga.
Bahkan, ada anggota keluarga yang nekat menerobos lewat pintu masuk ruang UGD rumah sakit.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono menyebut, pihaknya berhasil meredam amukan keluarga yang terjadi pada Sabtu (4/4/2020) pukul 10.00 WITA itu.
Baca: Banyak Ditolak Warga yang Takut, Jenazah Positif Covid-19 Aman Dikuburkan & Sudah Dibungkus Berlapis
Baca: Tanggapan Ridwan Kamil Soal Penolakan Jenazah Covid-19: Corona Mati setelah 7 Jam Pasien Meninggal
Baca: Warga Diminta Terima Jenazah Korban Corona Dimakamkan Karena Virusnya Hancur Dalam 4 Jam
Saat ini, jenazah sudah dimakamkan di lokasi pemakaman umum, di Kelurahan Macanda, Kabupaten Gowa.
"Itu tidak ada masalah. Sudah diamankan oleh Polda dan kami back up."
"Kini, sudah aman dan sudah dibawa dan dimakamkan di Gowa," kata Yudhiawan, dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/3/2020).
Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan, pihak keluarga sudah menerima kematian pasien PDP tersebut.
Keluarga sempat didatangi oleh pemerintah setempat serta Bhabinkamtibmas dan Babinsa ke rumahnya.
Ia menyebut, keluarga kurang memahami prosedur kesehatan untuk pasien corona yang meninggal.
"Setelah kami konfirmasi ke keluarganya, ternyata di pihak keluarganya sudah paham dan tidak ada masalah."
"Memang tadi itu ada pemahaman yang kurang," ungkap Iqbal.
Baca: Dokter Erlina Beberkan Tata Cara Pengurusan Jenazah Pasien Covid-19 di Rumah Sakit: Demi Keamanan
Baca: Tata Cara Pemandian dan Perawatan Jenazah Pasien Covid-19 dalam Islam, Niam: Bisa Tidak Dimandikan
Baca: Ketahui Pemulasaran Jenazah Covid-19 yang Benar dan Hindari Khawatir Berlebihan
Menurutnya, rumah sakit memakamkan sesuai protokol, karena hasil laboratorium uji swab pasien belum keluar.
"Persepsi pemerintah dan tenaga kesehatan kalau belum ada hasilnya berarti itu dianggap Covid-19."
"Sedangkan persepsi masyarakat kalau belum ada hasil covid maka itu dianggap negatif. Itu saja perbedaannya," jelas Iqbal.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com, Kontributor Makassar/Himawan)