Tak Bisa Bekerja di Perantauan, Pemudik ke Gununghalu Terus Bertambah
Dari data yang ada, yang sebelumnya warga yang mudik itu hanya 600 orang pada minggu lalu.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNEWS.COM, GUNUNGHALU - Pemudik yang pulang kampung di Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) di tengah pandemi Covid-19 setiap harinya terus bertambah.
Dari data yang ada, yang sebelumnya warga yang mudik itu hanya 600 orang pada minggu lalu.
Namun saat ini jumlahnya sudah mencapai 1.071 orang.
Setiap hari terus bertambah karena mereka sudah tidak bisa bekerja lagi di tempat perantauan semisal Jakarta, Karawang, Tangerang, dan Kota Bandung.
Camat Gununghalu, Hari Mustika, mengatakan data pemudik tersebut berdasarkan laporan dari perangkat desa setelah setiap RT/RW melakukan pendataan terhadap warga yang setiap hari mudik tersebut.
"Jumlahnya saat ini bertambah menjadi 1.071 orang. Kami terus pantau karena kemungkinan jumlah akan terus bertambah," ujar Hari saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Kamis (9/4/2020).
Ia mengatakan, setelah tiba di kampung halamannya, mereka diwajibkan untuk langsung melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Baca: 7 Lagu Glenn Fredly yang Paling Populer: dari Kasih Putih, hingga Terserah
Baca: Komnas HAM: Alasan Kesehatan, Upaya Asimilasi dan Integrasi Kepada Napi Relevan Diterapkan
Baca: Download MP3 Lagu Adu Rayu - Yovie Widianto, Tulus, dan Glenn Fredly, Disertai Lirik dan Videonya
Selain itu mereka juga wajib menerapkan physical distancing, meski tidak ada keluhan kesehatan.
Dari jumlah 1.071 orang itu, kata Hari, sekitar 200 orang sudah melewati masa isolasi mandiri dan sudah dinyatakan sehat oleh Puskesmas.
Sehingga, mereka sudah dinyatakan aman dan tidak terindikasi terpapar virus Corona.
"Untuk warga yang merasakan ada keluhan kesehatan setelah mudik kita lakukan rapid test, sejauh ini baru 9 orang karena keterbatasan alat," kata Hari.
Dari sembilan orang yang sudah rapid test itu, kata Hari, semuanya negatif.
Namun, hanya ada satu orang yang positif, itu pun tidak masuk kategori pemudik karena dia bekerja masih di wilayah KBB.
"Kami terus pantau kedatangan pemudik, setiap RW diminta untuk melaporkan. Apabila ada keluhan kesehatan, akan kami upayakan untuk rapid test," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Di Tengah Wabah Virus Corona, Jumlah Pemudik di Gununghalu KBB Terus Bertambah,