Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Segera Produksi Ventilator Portable Buatan Dalam Negeri Pada Akhir April

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan pengujian terhadap ventilator portabel tersebut.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pemerintah Segera Produksi Ventilator Portable Buatan Dalam Negeri Pada Akhir April
Tribunnews/Irwan Rismawan
Pekerja menyelesaikan prototipe ventilator sederhana hasil buatan UMKM Agusta Dryer di Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2020). UMKM ini berhasil membuat prototipe ventilator hasil belajar secara daring dari Forum OxyGEN2 #hope yang berpusat di Kota Barcelona, Spanyol, dan berharap lulus uji pemerintah agar dapat segera diproduksi massal untuk membantu penderita Covid-19. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang mengembangkan alat ventilator portabel untuk keperluan penanganan pasien virus corona (Covid-19).

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan, alat tersebut diharapkan sudah bisa diproduksi akhir bulan April 2020.

Bambang menambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan pengujian terhadap ventilator portabel tersebut.

Baca: Istana Diminta Hati-hati dalam Merekrut Stafsus Milenial

Nantinya, jika pengujian selesai, akan masuk ke tahap produksi di PT Len Industri (Persero) dan PT Poly Jaya Medikal.

Hal itu disampaikan Bambang Brodjonegoro usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi melalui video conference, Rabu (15/4/2020).

"Jadi diharapkan 25 April kita bisa mudah-mudahan bisa mendapatkan 200 unit pertama ventilator buatan Indonesia yang dibuat oleh PT Len dan PT Poly Jaya dan didesain oleh tim yang dipimpin BPPT," kata Bambang.

Ia menambahman, selain ventilator portabel, pemerintah akan memproduksi 100 ribu alat tes cepat (rapid test) Covid-19.

Baca: Hadapi Virus Corona, Jokowi Minta Proses Perizinan Alat Kesehatan Jangan Dihambat

Berita Rekomendasi

Rapid test tersebut merupakan hasil kerja sama antara BPPT, UGM serta perusahaan di Yogya.

"Mengenai test kita ada dua, baik berbasis PCR maupun rapid test. Untuk rapid test, kami sudah laporkan pak presiden, 1,5 bulan atau 6 minggu dari sekarang rencananya sudah ada 100 ribu produksi, 100 ribu unit rapid test yang merupakan hasil kerja sama dari BPPT, UGM, yang kemudian diproduksi PT Hepatika di Yogya," jelas Bambang.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas