43 Santri Asal Malaysia dari Ponpes Temboro Positif Covid-19, 1.000 Alat Rapid Test Tambahan Dikirim
Malaysia disebut memiliki kluster baru terkait penyebaran Covid-19, yakni kluster Temboro, Jawa Timur.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan berencana melakukan rapid test atau tes cepat terhadap ratusan sntri yang masih bertahan di Ponpes Temboro Magetan.
Hal ini mengingat ditemukan 43 santri asal Malaysia yang dinyatakan mengidap Covid-19 setelah dipulangkan dari pondok.
Bupati Magetan, Suprawoto mengatakan, terkait penemuan tersebut, pihaknya berencana melakukan tracking ulang terhadap siapa saja yang pernah berkontak erat dengan 43 santri asal Malaysia tersebut.
Lebih jauh, mengutip dari Kompas.com, sejumlah 277 santri asal Malaysia di Temboro pun dilarang kembali ke negara asalnya.
"Hasilnya memang seperti yagn diberitakan," ungkap Suprawoto saat menggelar video conference dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa, Senin (20/4/2020).
"Mereka saat ini sedang diobservasi dan akan dilakukan rapid test," terangnya.
Lebih jauh, pada Senin malam itu juga, pihaknya mendapat tambahan kiriman 1.000 alat rapid test dari Provinsi Jawa Timur.
"Jika hasil testnya negatif, para santri diperbolehkan pulang ke Malaysia," tegasnya.
Namun, jika positif, Suprawoto menambahkan, para santri tidak diizinkan pulang ke Malaysia sampau mereka dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Baca: 227 Santri Asal Malaysia di Ponpes Temboro Jalani Rapid Test Setelah 43 Rekannya Positif Corona
Baca: Baru Kembali dari Aceh, Tiga Mahasiswa Asal Malaysia Positif Covid-19
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)