Jokowi: Cari Oknum Yang Ambil Untung dari Kenaikan Harga Beras
Ia menjelaskan, saat ini harga gabah kering turun 5 pesen, tapi justru harga beras terpantau naik 0,4 persen.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya mengecek langsung ketersediaan bahan pangan selama pandemi virus corona (Covid-19).
Terlebih, Presiden mencurigai adanya pihak yang mengambil untung dari kenaikan harga beras saat ini.
Jokowi melihat ada keanehan terkait harga beras di pasar.
Ia menjelaskan, saat ini harga gabah kering turun 5 pesen, tapi justru harga beras terpantau naik 0,4 persen.
Baca: Tak Jadi Tobat, Napi Yang Dibebaskan Menjambret Lagi, Tertangkap Karena Mabuk Saat Beraksi
Ia pun menginstruksikan jajaranya mencari oknum yang mencoba bermain harga beras tersebut.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat tebatas terkait Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok melalui video conference, Selasa (21/4/2020).
"Ini ada apa? Tolong dilihat betul lapangannya. Lapangannya dicek betul. Ini pasti ada masalah," kata Jokowi.
"Kalau harga gabah kering giling turun, mestinya harga berasnya juga ikut turun. Ini petaninya nggak dapat untung, harga berasnya naik, masyarakatnya dirugikan. Ini yang untung siapa dicari," tegasnya.
Tak hanya beras, Jokowi juga menyinggung komoditas lain yang harganya juga saat ini cenderung naik. Seperti beras, gula hingga bawang putih dan bombai.
Jokowi juga meminta pengawasan dilakukan untuk komoditas lain seperti daging sapi, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, gula, dan daging ayam.
Baca: Tawuran di Sawah Besar Terjadi saat PSBB, Seorang Pemuda Alami Luka Bacok di Perut
"Situasi Covid ini marilah kita jadikan momentum. Ambil ini sebagai momentum untuk melakukan reformasi besar-besaran dalam kebijakan sektor pangan di negara kita. Jangan kehilangan momentum kita," jelas Jokowi.