Awal Mula Kasus Pengusiran 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Hingga Pemilik Kos Terancam Dipolisikan
Anehnya, meski mengaku tidak mengusir, Mutmainah mengakui ia meminta mereka pindah demi kebaikan kos.
Editor: Dewi Agustina
"Saya WA kepada anak-anak itu, dengan berat hati dan demi keamanan bersama, untuk pindah ke tempat yang lebih aman," tutur dia, Selasa (28/4/2020).
"Tidak ada pemaksaan dan pengusiran," imbuhnya.
Pesan itu kemudian direspon baik oleh ketiga perawat tersebut.
"Mereka membalas, iya bu nanti gak papa, nanti barang-barangnya kami ambil," kata Siti menirukan balasan WA tersebut.
Tiga perawat tersebut kemudian mulai mengemasi barang mereka yang ada di indekos di kawasan Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo itu.
Baca: Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Kelas 4-6 SD, Pemanfaatan Biogas dalam Kehidupan Sehari-hari
Intan yang sudah lama menempati kost tersebut, memiliki barang yang lebih banyak, dan sempat menyicil barang bawaannya dengan aplikasi ojek online.
"Sorenya sekitar jam 16.00 WIB, ada sebuah mobil elf dan ambulans datang ke kos dan ambil sebagian barangnya yang masih tersisa," tutur Siti.
Pada saat proses pengambilan barang tersebut, ada orang merekam sehingga menjadi viral di media sosial.
Siti mengatakan, saat proses pindahan kost itu, ada perwakilan dari RSUD Bung Karno Solo memberitahukan kepada kami jika tiga perawat itu menempati mess yang disediakan oleh pihak rumah sakit.
"Kami diberitahu jika RSUD Bung Karno menyiapkan tempat untuk perawat," kata dia.
"Dan kami sudah mengucapkan terimakasih dan minta maaf kepada anak-anak dan manajemen RSUD," terangnya.
Siti menegaskan, tidak ada maksud untuk mengusir, dan merasa bersyukur karena manajemen rumah sakit memberikan tempat kepada perawat sehingga lebih aman.
Wali Kota Solo Ngamuk
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo tampak murka mendapati tenaga medis di garda terdepan penanganan Cocvid-19 diperlakukan tidak sewajarnya.
Baca: Apakah yang Menyebabkan Erupsi Gunung Api? Cek Jawaban Belajar dari Rumah TVRI untuk SMP
Orang nomor satu di Kota Solo itu menilai pengusiran terhadap tenaga medis, termasuk perawat sudah keterlaluan.
Apalagi, mereka saat ini tengah berjuang mencegah penyebaran virus Corona.
"Kenapa harus ditolak-tolak, itu tidak manusiawi kalau sampai perawat atau tenaga medis ditolak dalam satu daerah," kata Rudy kepada TribunSolo.com, Senin (27/4/2020).
"Itu sudah keterlaluan," imbuhnya menegaskan dengan nada meninggi.
Dikatakan, para tenaga medis pun telah menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan selama bertugas melayani pasien Covid-19.
"Itu tidak menular kalau kayak gitu, kos kan dibatasi pagar, tidak ada interaksi dengan masyarakat," tutur Rudy.
Rudy mengungkapkan Pemkot Solo tengah berupaya menyulap rumah sitaan kasus korupsi Djoko Susilo, Dalem Priyosuhartan.
Rumah tersebut bakal disulap menjadi tempat tinggal sementara bagi tenaga medis di Solo yang mengalami pengusiran.
"Dalem Priyosuhartan bisa digunakan untuk tenaga kesehatan," jelas Rudy.
"Nanti kalau Dalem Joyokusuman sudah tidak dipakai ODP bisa juga digunakan," tandasnya.
Baca: 8 Potret Terbaru Bella Kuku, Selebgram Indonesia yang Sempat Viral Disebut Mirip Lisa BLACKPINK
Dipolisikan
Kasus terusirnya 3 perawat RSUD Bung Karno Solo dari tempat kosnya di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo berbuntut panjang setelah pihak RSUD Bung Karno Solo melaporkan insiden tersebut ke Polres Sukoharjo.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan, akan ada pelaporan atas kasus tersebut ke Polres Sukoharjo.
"Yang melapor ya dokter di RSUD Bung Karno," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo ditemui disela-sela rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo di Balai Kota Solo, Selasa (28/4/2020).
Dari informasi yang diterima TribunSolo.com, yang akan melaporkan tragedi yang menimpa anak buahnya yakni Direktur RSUD Bung Karno, dr Wahyu Indianto.
Adapun yang mendasari pelaporan tersebut menurut Rudy agar tidak terjadi kasus serupa di wilayah lain atau perawat lain.
Apalagi menurut dia kasus yang terjadi di Solo menjadi sorotan, terlebih perawat yang tinggal di kos tersebut juga membayar.
"Kalau mereka pulang itu ya berarti sehat, kenapa harus diusir, apapun alasannya," tegas Rudy.
Orang nomor satu di Kota Solo itu ingin masyarakat tidak semena-mena dengan keberadaan tenaga kesehatan.
Baca: Mengapa Pemanfaatan Sumber Energi Tidak Boleh Berlebihan? Lihat Jawabannya di Sini!
Mereka itu juga merawat pasien tidak memandang dari mana pasien ini berasal.
Termasuk menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Solo.
"Jangan ditolak lah, mereka itu kalau pulang ya berarti sehat, pelaporan ini untuk pelajaran saja," jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Duduk Perkara Pengusiran 3 Perawat oleh Ibu Kos di Grogol, Gara-gara Cemas Kesehatan Suami