Denyut RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet (1): Takut Tertular, Tak Rela Satu Ruangan dengan Pasien Baru
Saking penuhnya antrean di dalam tenda besar, orang yang hendak menunggu giliran rapid test harus berada di luar, berpanas-panas matahari.
Editor: Dewi Agustina
Petugas medis sempat bingung, lalu mencarikan ruangan lain.
PDP baru akhirnya bisa menempati ruangan 14, yang sudah diisi dua PDP.
Ruangan isolasi itu cukup luas. Ada ruang tamu, kamar tidur dua, dan kamar mandi.
Kamar tidur itu yang satu untuk dua orang berukuran 3 x 4 meter, ada dua tempat tidur, satu meja kecil, dan satu lemari besar.
Kemudian satu kamar lagi hanya berisi satu tempat tidur.
Di ruang tamu ada sofa dan meja panjang. Sedang kamar mandi cukup luas.
Sayang di kamar yang luas itu tak ada tempat penggantungan pakaian. Paku menancap pun tak ada.
Menjelang waktu berbuka puasa, petugas medis datang membawa dus makanan untuk berbuka puasa.
Isinya daging sapi, ayam, rebus kedelai, rebus toge, dan pisang.
Sedangkan untuk tajil sudah tersedia di dekat ruang perawat.
Beberapa menit setelah selesai buka puasa, seorang perawat masuk ke ruangan untuk memeriksa tensi.
Kemudian ia mengabarkan ke PDP baru, esok hari akan dilakukan Swab, pemeriksaan lendir di tenggorokan.
Petugas medis itu mengaku sudah sebulan tidak bertemu keluarga.
Ketika lepas dinas ia menempati kamar sebuah hotel yang disediakan pemerintah.