Denyut RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet (1): Takut Tertular, Tak Rela Satu Ruangan dengan Pasien Baru
Saking penuhnya antrean di dalam tenda besar, orang yang hendak menunggu giliran rapid test harus berada di luar, berpanas-panas matahari.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUN/CECEP BURDANSYAH
Petugas medis memberikan penanganan epada pasien di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Wisma Atlet Kemayoran telah dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19, setelah pandemi Virus Corona mendera Indonesia. TRIBUNNEWS/CECEP BURDANSYAH
Ia juga mengaku tak tahu sampai kapan ia bertugas di Wisma Atlet.
Ada yang lucu di pakaian alat pelindung diri (APD) petugas medis. Misalnya di punggungnya bertuliskan, "Cepat Sembuh, Cepat Cari Jodoh."
Di balik kesungguhan melaksanakan tugas berat, ada keakraban di antara petugas medis. Sesekali saling bercanda dan memijat pundak untuk meregangkan ketegangan.
Di ruang nomor 27 sudah ada pasien dua orang. Udin yang baru berusia 20 tahun, mengaku baru tiga hari menghuni kamar isolasi, namun sudah merasa jenuh.
"Setiap hari cuma main ponsel, buka YouTube di laptop, mengaji, dan lari-lari kecil olahraga. Jenuhnya bukan main," katanya.
Namun ia sering menghibur orang lain.
"Yah, bagaimana lagi, kita nikmati saja, Pak," katanya.
Berita Rekomendasi