Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jeritan Yanti Tukang Pangkas Rambut Hidup di Jakarta Disaat Pandemi Corona

Selain karena sepinya pengguna jasa potong rambut, tenan salonnya harus tutup, karena Mall nya berhenti beroperasi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jeritan Yanti Tukang Pangkas Rambut Hidup di Jakarta Disaat Pandemi Corona
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Saryanti 

Mengendarai sepeda motor dan menggendong tas berisi peralatan cukur, ia harus siap dipanggil kemana pun. 

Baca: Satu Keluarga Positif Virus Corona, Setelah Pemuda Ini Pulang dari Ijtima Ulama Tabligh Gowa

Yanti menerapkan harga salon untuk jasa potong rambut panggilannya itu yakni Rp 125 ribu untuk sekali potong.

Hanya saja itu tidak  sebanding dengan saat salon masih buka. Biasanya bekerja di salon Yanti mendapatkan gaji bulanan ditambah fee setiap sekali potong rambut

"Kalau seminggu dua, berarti cuma 250 ribu, kalau masih di Salon punya gaji bulanan," katanya.

Yanti bersyukur mendapatkan Bansos sembako dari pemerintah. Setidaknya dengan adanya Bansos tersebut, uang hasil potong rambut bisa digunakan untuk bayar kontrakan.

"Alhamdulillah dapat bansos, isinya beras, minyak goreng, sarden, sabun batang, jadi uang buat beli beras bisa buat bayar kontrakan, " katanya.

Yanti berharap Penyebaran Corona segera berakhir. Mall kembali buka, sehingga salon tempatnya kerja bisa kembali beroperasi.

Berita Rekomendasi

"Doa saya semoga ini cepet selesai, normal lagi,  karena saya juga bingung kalau lama-lama," pungkas Yanti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas