Wali Kota Bogor Cerita Sempat Dihubungi Ratusan Emak-emak Terkait Pembagian Bansos
"Situasi ini benar-benar tidak mudah. Lagi perang harus menolong banyak orang tapi sesuai aturan dan logistik sudah mau habis," kata Bima Arya
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan proyeksi pemerintah angka kemiskinan akan naik menjadi 10 hingga 12 persen akibat Pandemi Covid-19 atau virus corona.
"Kalau perkiraan atau proyeksi sudah disebut ada kenaikan 10-12 persen, angka kemiskinan sekarang 9,2 persen yang terakhir itu perkiraan sedangkan kita ini bicara yang nyata," kata Muhadjir dalam video konferensi, Jumat (8/5/2020).
Baca: Mensos: Angka Kemiskinan Diprediksi Naik 10 Hingga 12 Persen Akibat Pandemi Covid-19
Saat ini pemerintah, menurut Muhadjir, masih menghimpun data warga tidak mampu dari Rt/RW.
Pemerintah nantinya akan memberikan bantuan pada masyarakat miskin yang masuk dalam Data Terpadu kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non DTKS.
"Sekarang dalam proses menghimpun data-data langsung dari RT/RW kita akan olah untuk DTKS makanya dalam bantuan sosial yang dilakukan lewat Mensos dan Mendes ada yang dari DTKS dan non-DTKS dihimpun dari RT/RW," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Julia Batubara mengatakan bahwa pihaknya masih mendata jumlah warga miskin yang tidak masuk DTKS.
Pasalnya, program jaring pengaman sosial saat ini masih berjalan.
Baca: Ibas: Golongan Masyarakat Ekonomi Menengah ke Bawah Paling Terdampak Pandemi Covid-19
Meskipun demikian kementeriannya mengantisipasi kenaikan jumlah warga miskin.
"Kami antisipasi jumlah keluarga miskin pasca covid akan bertambah ada beberapa lembaga survei jadi 10 sekian persen atau bahkan ada yang ekstrim 12 persen kami belum bisa memberikan angka pasti kami antisipasi meningkat jumlahnya," pungkasnya.