Wali Kota Bogor Cerita Sempat Dihubungi Ratusan Emak-emak Terkait Pembagian Bansos
"Situasi ini benar-benar tidak mudah. Lagi perang harus menolong banyak orang tapi sesuai aturan dan logistik sudah mau habis," kata Bima Arya
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi pandemi virus corona atau Covid-19 diakui Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya tidak mudah.
Meski begitu, di masa pandemi ini, dia selalu menekankan pentingnya tranparansi dan pengawasan.
Baca: Virus Corona Bisa Ganggu Sistem Saraf dan Otak? Ini Penjelasan Sejumlah Ahli
Utamanya dalam menyalurkan bantuan sosial (Bansos).
Dalam sebuah diskusi secara daring via aplikasi zoom, Sabtu (9/5/2020) bertema Cegah Korupsi di Tengah Pandemi, Bima Arya menjabarkan upaya pengawasan yang telah dilakoni dirinya dan jajaran.
"Situasi ini benar-benar tidak mudah. Lagi perang harus menolong banyak orang tapi sesuai aturan dan logistik sudah mau habis," kata Bima Arya.
Rentang hulu-hilir banyak, harus pastikan sumber pendanaan, tepat aturan, pengiriman bantuan tepat target dan pengawasan," ujar Bima Arya.
Dalam pengawasan, Bima Arya mengaku sudah sering mewanti-wanti jajarannya hingga camat dan lurah jangan sampai melakukan penyelewengan.
Jika terbukti dirinya tidak segan menyeret kasus itu ke ranah pidana.
Untuk makin mengawasi bantuan sosial agar benar-benar tepat sasaran, Bima Arya merasa perlu untuk melibatkan publik disamping adanya pengawasan dan pendampingan dari MOU maupun inspektorat.
"Warga saya umumkan, bagi warga yang merasa ada penyelewengan silahkan datang langsung ke Balaikota. Begitu saya umumkan, puluhan emak-emak yang tidak punya Handpone untuk melaporkan online langsung datang," imbuhnya.
Bima Arya melanjutnya, setidaknya per hari ada 50-100 emak-emak yang mengadu dan seluruhnya dilayani dengan baik.
Di sisi lain kanal pengadilan via hotline 112 dan beberapa aplikasi juga berjalan.