Curhat Pilu Ibu Positif Virus Corona Lahirkan Bayi Negatif Covid-19. Sedih Terpaksa Membuang ASI
Dyah Setyaningrum seorang ibu berstatus positif covid-19, mencurahkan isi hatinya usai melahirkan anak keduanya di RSPAD Gatot Soebroto pada 24 April
Penulis: Gita Irawan
Editor: Anita K Wardhani
Dyah pun berharap agar suaminya bisa lekas sembuh dan pulang untuk kembali berkumpul bersama dirinya dan anak-anaknya.
Lebih dari itu, Dyah berharap agar wabah covid-19 ini bisa lekas selesai mengingat banyaknya korban yang telah jatuh.
"Saya harap suami cepat pulang ke rumah untuk bisa lekas sembuh, seperti itu, semoga juga wabahnya cepat selesai. Anak ada yang terpisah dari ibunya. Istri ada yang terpisah dari suaminya, seperti itu. Semoga cepat selesai wabah ini," kata Dyah.
Didi pun mengungkapkan hasil tes swabnya sebanyak empat kali selama ia dirawat di Paviliun Soehardo RSPAD Gatot Soebroto.
"Untuk saya keesokan harinya tes swab juga. Dirapid tes dan hasil saya juga reaktif. Kemudian saya diisolasi di IGD sambil menunggu administrasi. Kemudian selesai itu saya dibawa ke Paviliun Soehardo. Diswab sudah sampai empat kali. Yang pertama hasilnya masih positif, swab kedua negatif, swab ketiga masih positif semua," kata Didi.
Didi bersyukur karena tim medis RSPAD telah banyak membantunya dan khususnya membantu persalinan istrinya.
"Alhamdulillah dari pihak RSPAD sangat membantu dan membantu persalinan dan termasuk istri juga banyak-banyak dibantu. Terimakasih banyak," ungkap Didi.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa juga sempat terkejut ketika mendengar laporan dari tim medis RSPAD Gatot Soebroto yang menyatakan Didi, suami Dyah, merupakan anggota TNI AD.
"Loh jadi yang ini tuh tentara toh?" ungkap Andika ketika menerima laporan via video conference dari tim medis RSPAD Gatot Soebroto.
Andika pun sempat mengkonfirmasi ke tim medis RSPAD Gatot Soebroto info yang diterimanya bahwa Dyah sudah pecah ketuban sebelum dibawa ke RSPAD.
Setelah mendengarkan laporan, Andika juga mengungkapkan informasi yang diterimanya bahwa Dyah sempat ditolak di sejumlah rumah sakit sebelum dibawa ke RSPAD.
"Saya dapat info soalnya, si ibu yang istri Pratu ini rupanya sudah ke satu atau dua rumah sakit sebelum ke RSPAD tapi ditolak. Ditolak dan kemudian akhirnya minta-minta tolong benar di RSPAD itu. Di RSPAD kemudian diterima sehingga kemudian sampai melahirkan dan itu sudah pecah ketuban, sehingga kalau terlambat itu pasien akan meninggal," ungkap Andika.
Tantangan Tim Medis
okter Spesialis Kandungan dan Kebidanan di RSPAD Gatot Soebroto dr Nisa Farthoni mengungkapkan pengalamannya ketika menangani pasien seorang ibu positif covid-19 yang melahirkan bayi negatif covid-19, Dyah Setyaningrum.