Surabaya Jadi Zona Hitam Covid-19, Jawa Timur Kembali Catatkan Kasus Baru Tertinggi
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dirilis di akun twitter BNPB pada Rabu sore, Jawa Timur melaporkan kasus baru sebanyak 183.
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
Fikser juga menyebut bahwa penetapan Surabaya sebagai zona hitam bertolak belakang dengan penjelasan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.
Dalam kunjungannya kemarin, Terawan kagum dengan cara Pemkot Surabaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Selain rapid test massal, Pemkot Surabaya juga memisahkan dan memetakan warga yang positif dan negatif Covid-19.
Sementara Doni Monardo menilai, peningkatan kasus positif di Surabaya terjadi karena kerja keras mengambil sampel cairan tenggorokan pasien dari berbagai wilayah.
"Itu kan sudah dijelaskan sama Pak Menteri, ini Menteri Kesehatan yang ngomong. Tiba-tiba Surabaya diberi zona hitam. Berarti Pak Menteri ngomongnya keliru dong. Ini yang membuat kita bingung," kata Fikser.
Pemkot Surabaya terus melakukan rapid test dan tes swab massal di beberapa tempat atau wilayah yang diduga berpotensi menjadi sumber penularan virus corona.
Baca: 86 Balita di Jawa Timur Positif Corona, Ini Kata Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19
Dengan cara itu, pihaknya bisa mengetahui jumlah hasil rapid test dan tes swab yang sudah dilakukan.
Sehingga, Pemkot Surabaya tahu wilayah mana yang harus diprioritaskan dalam penanganan Covid-19.
"Kita tahu mana yang harus kita fokuskan, ada peta penanganan yang jelas dan kita sudah tahu sasarannya siapa mereka yang harus kita perhatikan. Nah, di situlah fokus pemerintah untuk melakukan penyembuhan-penyembuhan itu," kata Fikser.
Data Terbaru Kasus Covid-19 di Surabaya
Data terbaru yang diakses Tribunnews.com pada Rabu (3/6/2020) malam pukul 19.43 WIB, total kasus Corona di Surabaya kini sebanyak 2.803 kasus.
Rinciannya sembuh 540, dirawat 2007 dan meninggal 256 orang.
(Tribunnews.com/Daryono)