Kisah Inspiratif Bocah 9 Tahun Asal Kenya Ciptakan Mesin Cuci Tangan Untuk Cegah Penularan Covid-19
Kisah inspiratif datang dari bocah berusia 9 tahun asal Kenya dalam upaya pencegahan penulran virus corona atau Covid-19.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, NAIROBI - Kisah inspiratif datang dari bocah berusia 9 tahun asal Kenya dalam upaya pencegahan penularan virus corona atau Covid-19.
Stephen Wamukota itu lah namanya.
Ia membuat mesin cuci tangan dari kayu sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
Atas upayanya tersebut, ia menerima penghargaan presiden pada Senin (1/6/2020).
Dilansir CNN, Stephen Wamukota, dari Kabupaten Bungoma di Kenya barat, adalah yang paling muda dari 68 orang yang menerima penghargaan dari Presiden Uhuru Kenyatta.
Wamukota berhasil membuat mesin cuci tangan semi-otomatis untuk membantu mengekang penyebaran Covid-19 di Kenya yang telah melaporkan lebih dari 2.000 kasus infeksi yang dikonfirmasi.
Baca: Upaya Mensos Gandeng Ormas Salurkan Bansos untuk Warga Terdampak Covid-19 Diapresiasi
Patrick Amoth, direktur jenderal untuk Kementerian Kesehatan Kenya, dan Wachira Waruru, direktur pengelola Royal Media Service, juga menerima penghargaan presiden.
Ayah Wamukota, James, mengatakan kepada CNN bahwa putranya datang dengan ide untuk membangun mesin setelah belajar cara tetap aman dari Covid-19 pada saluran TV lokal.
"Pertama kali presiden mengumumkan infeksi Covid-19 di negara kita, dikatakan bahwa setiap orang harus mencuci tangan secara teratur untuk mencegah virus. Anak saya mengatakan kepada saya bahwa saat itu dia telah menemukan sebuah struktur untuk membantu mencuci tangan lebih mudah,"
Membuat mesin cuci tangan semi-otomatis
Untuk membuat mesin cuci tangan semi-otomatis, Wamukota mengumpulkan kayu, paku, dan tangki air kecil.
Ayahnya, James yang profesinya memperbaiki barang elektronik mengatakan, suatu hari ketika dia pulang dia menyadari bahwa putranya telah membuat mesin cuci semi-otomatis dari sisa kayu yang direncanakannya untuk membuat jendela.
"Saya melihat bahwa apa yang dia bangun tidak stabil sehingga saya membantunya melakukan beberapa penyesuaian. Saya tidak ingin itu berantakan," katanya.
Mesin cuci tangan disatukan oleh kayu dan memiliki dua kaki pedal, satu untuk melepaskan sabun dan yang lainnya untuk melepaskan air.
Baca: Kisah Turis Skotlandia yang Bahagia Terjebak di Pulau Terpencil saat Pandemi Covid-19
Ini memungkinkan pengguna untuk menginjak pedal tanpa menyentuh permukaan dengan tangan mereka, sehingga mengurangi kemungkinan tertular virus corona.
James mengatakan putranya memahami gagasan itu berkat kurikulum sekolah Kenya, yang mengajarkan anak-anak muda cara mengumpulkan dan membangun berbagai hal.
Janji beasiswa
Wycliffe Wangamati, Gubernur Kabupaten Bungoma tempat Wamukota tinggal, menjanjikannya beasiswa untuk menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya.
James mengatakan perincian beasiswa masih diperbaiki karena sekolah-sekolah Kenya tetap ditutup di tengah pandemi.
"Kami sedang menunggu sekolah dibuka untuk menghubungi dia (Gubernur) tentang janjinya. Dia (gubernur) mengatakan kepada saya bahwa begitu sekolah dibuka, dia akan memberinya (Wamukota) beasiswa ke sekolah yang dapat menyamai bakatnya," kata James.
Baca: Kementerian Pertanian Imbau Untuk Cerdas Memilih Pangan Saat Pandemi Covid-19
Wamukota ingin menjadi insinyur, dan James mengatakan dia berharap pengakuan presiden membuka pintu bagi putranya untuk menjadi orang hebat di negara itu.
"Dia selalu mengatakan dia ingin membangun pabrik dan menjadi insinyur," katanya.
"Kuharap dia tahu, bahwa dia akan menjadi orang yang hebat."
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bikin Mesin Cuci Tangan, Bocah asal Kenya Ini Raih Penghargaan Presiden