Masyarakat Salah Artikan Makna New Normal Sebabkan Lonjakan Kasus Corona? Ini Penjelasannya
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi, DR Dr Hariadi Wibisono memberikan pandangannya terkait tren kenaikan kasus corona di Indonesia.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Selama masih satu orang menularkan ke orang lain, berarti masalah belum selesai," ujarnya.
Terakhir Hariadi menyoroti belum terwujudnya pelaksanaan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara maksimal.
Ia mengatakan jika kebijakan tersebut tidak dioptimalisasi, maka angka kenaikan kasus tidak dapat terhindarkan.
"Saya kembali mencoba merumuskan apa prinsip dari PSBB, yaitu prinsip menjauhkan dari kerumuman."
"Selama (PSBB) tidak terwujud dengan sempurna, artinya orang masih kontak satu sama lain, pasar masih ramai."
"Maka transmisi masih terjadi angka kenaikan kasus jadi satu konsekuensinya, angka berapa? tergantung berapa intens penularan itu terjadi," urainya panjang.
Hariadi menjelaskan, penerapan PSBB selama ini belum terwujud seperti yang diharapkan, apalagi ditambah adanya langkah pelonggaran.
"Selama PSBB belum berhasil dan optimal dilaksanakan. Pelonggaran itu akan meningkatkan transmisi."
"Kita lihat pada waktu PSBB saja lalu lintas masih ramai," tandasnya.
Baca: Apa yang Membuat Indonesia Kembali Laporkan Kasus Harian Tertinggi? Ini Kata Jubir Achmad Yurianto
Data Kasus Corona per Tanggal 10 Juni 2020
Jumlah kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia masih terus bertambah.
Data yang dihimpun pemerintah hingga Rabu (10/6/2020), menyebut ada tambahan 1.241 kasus baru pasien positif corona di Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Sehingga kasus positif berjumlah 34.316 orang.
Angka ini adalah rekor tertinggi pertambahan kasus sejak virus corona muncul di Indonesia.