Masyarakat Salah Artikan Makna New Normal Sebabkan Lonjakan Kasus Corona? Ini Penjelasannya
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi, DR Dr Hariadi Wibisono memberikan pandangannya terkait tren kenaikan kasus corona di Indonesia.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Pengunjung menikmati makanan di meja makan yang diberi partisi atau sekat pembatas di food court Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/6/2020). Pengelola Tunjungan Plaza memasang partisi atau sekat pembatas berbahan akrilik (acrylic) di setiap meja makan dalam rangka penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona (Covid-19) pada masa transisi new normal (tatanan normal baru). Surya/Ahmad Zaimul Haq
Pasien sembuh bertambah 715 orang, sehingga total kasus sembuh 12.129 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 36, sehingga total kasus kematian 1.959 orang.
Baca: IDI Berduka, Dokter Miftah Fawzy Meninggal Dunia Berstatus Positif Covid-19 di RS Soetomo Surabaya
Demikian yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers dilansir Metro TV, Rabu.
"Penambahan kasus ini didapatkan karena keagresifan dalam tracing yang dilakukan," ujar Yurianto.
Berikut 5 Provinsi dengan tambahan tertinggi pada 10 Juni 2020.
1. Jawa Timur bertambah 273 kasus, 97 sembuh.
2. Sulawesi Selatan bertambah 189, 53 sembuh.
3. DKI Jakarta bertambah157, 146 sembuh.
4. Jawa Tengah bertambah 139, 118 sembuh.
Berita Rekomendasi
5. Kalimantan Selatan bertambah 127, 10 sembuh.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Wahyu Gilang P)