Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Kecolongan' 2 Kasus Covid-19, PM Selandia Baru sampai Terjunkan Militer Awasi Karantina

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meminta militer untuk mengawasi kontrol perbatasan negara.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in 'Kecolongan' 2 Kasus Covid-19, PM Selandia Baru sampai Terjunkan Militer Awasi Karantina
AFP/MICHAEL BRADLEY
Sekitar 4.000 pengunjuk rasa mengikuti aksi demo menentang kematian George Floyd dalam protes bertajuk Black Lives Matter di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6/2020). Kematian George Floyd setelah lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, AS, turut menimbulkan reaksi keras dari banyak orang di berbagai negara. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meminta militer untuk mengawasi kontrol perbatasan negara.

Tak hanya itu, Jacinda Ardern  juga ingin agar aparat melakukan tindakan dalam penerapan karantina setelah dua wanita dari Inggris diizinkan meninggalkan karantina lebih awal tanpa diuji.

Kedua wanita itu kemudian diumumkan sebagai dua kasus Covid-19 baru oleh Selandia Baru pada 16 Juni.

Kasus tersebut juga mengakhiri capaian Selandia Baru dalam kasus Covid-19 selama 24 hari tanpa infeksi baru.

Dikutip dari mothership.sg, PM Selandia Baru menyoroti bahwa kedua wanita itu seharusnya menjalani dua tes di fasilitas isolasi.

Ia juga menyebut insiden itu sebagai "kesalahan yang tidak dapat diterima" yang seharusnya tidak terjadi.

Baca: Sempat Nyatakan Bebas Corona, Selandia Baru Umumkan Dua Kasus Infeksi Baru dari Turis Inggris

Ardern menambahkan bahwa dia sekarang menunjuk Asisten Kepala Pertahanan, Commodore Digby Webb, untuk mengawasi proses karantina, dan pengelolaan fasilitas isolasi.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Webb juga akan melakukan audit fasilitas dan langkah-langkah untuk memastikan semua proses diikuti, dan untuk memastikan jika ada perubahan yang perlu dilakukan untuk memperkuat kontrol perbatasan.

Dalam menjabarkan ruang lingkup pengawasan Webb, Ardern menambahkan bahwa Webb juga akan dapat mencari akses ke keahlian operasional militer, logistiknya, serta personel untuk membantu dalam menjalankan fasilitas.

Dua Wanita Positif Covid-19

Ardern juga menyatakan bahwa dia akan menghapus sementara keringanan seperti yang diberikan kepada dua wanita di awal karantina, The Guardian melaporkan.

"Saya tidak bisa membiarkan keuntungan yang kita semua buat terbuang sia-sia oleh proses yang tidak ditegakkan," jelasnya.

Menurut Reuters, kedua wanita itu telah tiba di Selandia Baru dari Inggris pada 7 Juni.

Mereka kemudian pergi ke karantina wajib tetapi diberi izin khusus untuk meninggalkan fasilitas isolasi untuk mengunjungi orang tua yang sekarat di Wellington.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern (AFP)

Pelacakan Darurat

Saat ini Pemerintah Selandia Baru melakukan pelacakan kontak dari dua kasus tersebut.

Sementara, Kementerian Kesehatan Selandia Baru telah mengidentifikasi 320 kontak dekat dari 2ua wanita yang dimaksud, lalu yang dihubungi, diisolasi dan dilacak.

Ardern menambahkan bahwa dua kasus baru tidak mengubah status Selandia Baru sebagai negara bebas Covid-19.

"Definisi kami selalu mengasumsikan akan ada kasus di perbatasan."

Pada saat deklarasi Selandia Baru sebagai negara bebas Covid-19 pada tanggal 8 Juni, pejabat kesehatan memperingatkan bahwa mungkin ada lebih banyak kasus impor ke deoan.

Segera Akhiri Lockdown?

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menyatakan bahwa semua tindakan penanganan virus corona (Covid-19) termasuk lockdown di Negara Kiwi ini akan segera dicabut mulai Selasa (9/6/2020).

Kebijakan tersebut diputuskan setelah Selandia Baru melaporkan tidak ada tambahan kasus baru Covid-19 selama 17 hari terakhir.

Satu pasien terakhir yang telah mendapatkan perawatan selama seminggu lebih dinyatakan bebas dari gejala usai jalani isolasi 48 jam, sehingga kini dinyatakan pulih.

Per Senin (8/6/2020) negara ini tidak lagi memiliki kasus Covid-19 aktif.

Ardern pun turut menegaskan bahwa pemerintah dan otoritas kesehatan setempat telah memutus rantai penularan virus yang diduga berasal dari China ini.

"Kami yakin telah memutus rantai penularan virus corona di Selandia Baru untuk saat ini, tetapi pemutusan ini bukanlah akhir, ini adalah upaya berkelanjutan," kata Ardern dikutip dari Channel News Asia.

Baca: Selandia Baru Akan Buka Lockdown Bagi Australia di Bulan September, Bagaimana Untuk Indonesia ?

Adapun aktivitas publik dan pribadi yang dilakukan di luar rumah mulai Senin (8/6/2020) tengah malam dapat berlangsung tanpa batasan.

Sektor ritel, perhotelan, dan transportasi umum dapat beroperasi secara normal.

Ardern menyebut, perlu fokus dan tekad untuk mengembalikan kembali perekonomian Selandia Baru seperti sebelum Covid-19 mewabah.

"Sementara kita berada di posisi yang lebih aman dan lebih kuat, memang masih belum ada jalan yang mudah untuk kembali ke kehidupan sebelum Covid-19 mewabah."

"Tetapi tekad dan fokus yang kita miliki pada kondisi kesehatan kita sekarang akan menjadi kekuatan dalam pembangunan kembali ekonomi kita," ujarnya.

Terbebasnya negara kepulauan di Samudera Pasifik ini dari Covid-19 merupakan tonggak sejarah dan pencapaian tersendiri bagi Selandia Baru.

Baca: Update Corona Global 8 Juni Pukul 17.00 WIB: Tembus 7,1 Juta, Kasus di Rusia Melonjak 8,9 Ribu Lebih

Lockdown ketat yang dilakukan selama tujuh minggu telah berhasil memutus rantai penyebaran virus corona.

Tercatat total ada 1.154 kasus yang dikonfirmasi, dan 22 kematian akibat penyakit tersebut.

Di sisi lain, worldometers.info mencatat ada 1.504 kasus di Selandia Baru.

Sebanyak 1.482 orang dinyatakan sembuh, dan 22 orang meninggal dunia.

Data Selandia Baru di worldometers.info pun belum mendapatkan sorotan atau highlight berwarna hijau.

Sebagaimana keterangan yang dicantumkan worldometers.info, bahwa highlight warna hijau artinya semua kasus di negara tersebut telah pulih dari infeksi.

Untuk sementara, worldometers.info melaporkan, ada 16 negara yang dinyatakan pulih dari wabah virus corona dan diberi highlight hijau.

WHO anjurkan cuci tangan dengan air -
WHO anjurkan cuci tangan dengan air - (Twitter/WHOIndonesia)

16 negara tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Saint Pierre Miquelon

2. Anguilla

3. Saint-Barthélemy

4. Belanda Karibia (Pulau Bonaire, Sint Eustatius, dan Saba)

5. Papua Nugini

6. Seychelles

7. Kota Vatikan

8. Kepulauan Falkland (Kepulauan Malvinas)

9. Greenland

10. Saint Christopher dan Nevis

11. Fiji

12. Timor Leste

13. Eritrea

14. Makau

15. Polinesia Prancis

16. Kepulauan Faeroe

Baca: Pamer Kekuatan kepada Rusia, AS dan NATO Gelar Latihan Perang di Tengah Pandemi Corona

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas