Tak Boleh Sembarangan Dikonsumsi, Dokter Spesialis Paru: Dexamethasone untuk Pasien Covid-19 Kritis
Dexamethasone diyakini mampu melumpuhkan covid-19. Benarkah? Ternyata di Indonesia pun sudah diberikan apda pasien virus corona, efektifkah?
Editor: Anita K Wardhani
Dexamethasone adalah obat jenis kortikosteroid yang jamak diresepkan oleh dokter.
Penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan wajib di bawah pengawasan dokter.
Melansir Mayo Clinic, dexamethasone digunakan untuk mengobati peradangan, pembengkakan, alergi, radang sendi, asma, masalah kulit, sampai ginjal.
Berdasarkan uji klinis ahli dari University Oxford, dexamethasone dapat membantu menyembuhkan pasien infeksi virus corona.
Obat ini bisa menekan angka kematian pasien Covid-19 yang membutuhkan dukungan ventilator atau alat bantu pernapasan oksigen.
Konsumsi dexamethasone tak boleh sembarangan Orang yang punya gejala Covid-19 atau penyakit lain yang ingin mengonsumsi dexamethasone perlu petunjuk dari dokter.
Melansir Healthline, pemberian dosis, jenis, dan frekuensi minum obat ini sangat tergantung kondisi masing-masing pasien.
Beberapa pertimbangannya yakni:
Usia
Kondisi kesehatan
Tingkat keparahan penyakit
Reaksi tubuh saat diberikan obat sejenis sebelumnya
Penghentian penggunaan obat ini tak bisa sekaligus. Karena, perlu dikurangi secara bertahap untuk mencegah efek samping penarikan obat.
Pemberian dexamethasone juga perlu sangat berhati-hati, terutama bagi orang dalam kondisi:
Infeksi jamur
Jantung bermasalah
Tekanan darah tinggi
Lambung bermasalah
Mata bermasalah
TBC
Diabetes
Myasthenia gravis
Ibu hamil dan menyusui
Lansia
Setelah vaksinasi Karena dexamethasone termasuk steroid, konsumsi obat ini juga bisa memengaruhi daya tahan tubuh.
Orang yang mengonsumsi steroid jadi rentan terkena infeksi. Steroid juga dapat memperburuk atau mengaktifkan kembali infeksi yang sudah dialami.
Untuk itu, Anda perlu memberitahu detail kondisi kesehatan termasuk riwayat infeksi dalam waktu dekat pada dokter yang menangani.
Efek samping dexamethasone