Jokowi Setujui Laboratorium Vaksin Flu Burung Dialihfungsikan Untuk Produksi PCR
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui alih fungsi gedung laboratorium vaksin flu burung menjadi gedung untuk memproduksi PCR Covid-19.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui alih fungsi gedung laboratorium vaksin flu burung menjadi gedung untuk memproduksi Polimerase Chain Reaction (PCR) Covid-19.
Hal tersebutdisampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy usai rapat internal di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/6/2020).
"Salah satu sarana yang akan kita gunakan itu adalah gedung yang dulu akan digunakan untuk laboratorium vaksin flu burung, produksi vaksin flu burung, itu nanti akan kita ubah menjadi gedung untuk memproduksi PCR, dan bapak presiden sudah menyetujui," kata Muhadjir Effendy.
Baca: Bappenas Was-was Pengangguran Tembus 12,7 Juta Orang Akibat Pandemi Covid-19
Laboratorium yang berada di Komplek Bio Farma, Bandung, Jawa Barat tersebut merupakan milik Kementerian Kesehatan.
Laboratorium terbengkalai karena proyek vaksin flu burung tersandung skandal korupsi.
Nantinya menurut Muhadjir akan dilakukan rapat koordinasi antara pihak Kementerian BUMN yang membawahi Bio Farma dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR untuk segera mengalihfungsikan laboratorium tersebut.
Sehingga, PCR dapat segera diproduksi.
"Sehingga kita tidak terlalu tergantung dengan impor," katanya.
Baca: Kemendagri Anggarkan Rp 168 Miliar untuk Pemenang Lomba Video New Normal
Muhadjir mengatakan Kementerian PUPR dilibatkan untuk merombak laboratorium menjadi tempat produksi PCR.
Rancangan tempat produksi dibuat oleh Bio Farma dan eksekusi pelaksanaanya dilakukan oleh Kementerian PUPR.
"Rekonstruksi gedung itu akan minta bantuan Menteri PUPR biar cepat," katanya.
Baca: Jaksa: Dalil Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa Penganiayaan Novel Baswedan Tidak Beralasan
Menurut Muhadjir Indonesia sudah bisa memproduksi PCR Kit sendiri.
Saat ini kapasitas produksi di Bio Farma mencapai 50 ribu PCR per minggu.
Kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan dengan penambahan tempat produksi baru salah satunya gedung bekas laboratorium vaksin flu burung.
"Kalau itu bisa melipatgandakan produksinya sampai 2 juta per bulan, itu bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan beliau (presiden) sangat mendukung," katanya.