Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Hanya 10.926, Ini Penjelasan Pemerintah
Dari pemeriksaan tersebut, jumlah kasus positif yang terjadi di Indonesia mengalami penambahan lebih dari 900 pasien positif corona.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara percepatan penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan telah melakukan pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 hingga Senin (22/6/2020).
Adapun pemeriksaan spesimen yang selesai pada hari ini sebanyak 10.926 spesimen.
Angka tersebut adalah penurunan ketiga dari target sebanyak 20 ribu spesimen per hari.
Adapun pada Minggu kemarin, spesimen yang telah diperiksa sebanyak 18.229 spesimen.
Baca: Pemerintah Imbau Anies Evaluasi CFD
"Sampai hari ini kita sudah memeriksa total keseluruhan spesimen sebanyak 650.311 spesimen," kata Yuri dalam siaran BNPB.
Yuri menjelaskan alasan mengapa jumlah spesimen hari ini tak melampaui target 20 ribu.
"Angka ini menurun cukup drastis, karena pada hari Minggu kemarin, ada 20 laboratorium yang tidak melakukan pemeriksaan karena libur. Sebagian besar ini adalah lab rumah sakit yang libur dari aktivitas dan baru mulai pada Senin pagi ini," katanya.
Pemeriksaan spesimen, dikatakan Yuri, dilakukan dengan dua metode.
Metode pertama yakni real time polymerase chain reaction (PCR). Metode yang kedua merupakan tes cepat molekuler (TCM).
Dari pemeriksaan tersebut, jumlah kasus positif yang terjadi di Indonesia mengalami penambahan lebih dari 900 pasien positif corona.
"Covid-19 terkonfirmasi sebanyak 954 orang sehingga menjadi total kasus positif sebanyak 46.845 orang," ujar Yurianto.
Angka penambahan tersebut diketahui meningkat ketimbang kasus penambahan positif Covid-19 pada Minggu kemarin. Ini jadi angka penambahan di bawah 1.000 yang ketiga kalinya secara berturut-turut.
Yuri mengatakan sebanyak 18.735 pasien dinyatakan sembuh setelah terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 331 orang.
"Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 2.500 orang setelah penambahan 345 orang," pungkasnya.