Belajar dari Provinsi Babel, 80 Persen Pasien Covid-19 Sembuh, Kematian Hanya 2 Orang dalam 3 Bulan
Selama tiga bulan setelah meninggalnya pasien tersebut, tak dilaporkan lagi adanya pasien yang meninggal akibat virus corona.
Penulis: Dewi Agustina
"Semoga ini menjadi kabar baik untuk kita semua dan kami ucapkan terimakasih buat kinerja kawan-kawan di Gugus Tugas dari tingkat kelurahan/desa sampai ke provinsi," kata Mikron.
Menurunnya jumlah kasus baru ini terjadi sejak dua minggu terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Babel, sempat dua hari zero kasus baru, pada Sabtu (20/6/2020) pekan lalu seorang warga Tanjungpandang Belitung dinyatakan positif terpapar virus corona.
Perempuan berusia 28 itu masuk kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Baca: 3 WNA asal Filipina yang Bekerja di Pabrik Tas di Grobogan Positif Corona
Sejak tanggal 18 Juni 2020, dia menjalani karantina di Isolasi RSUD Marsidi.
Mikron mengatakan pasien status transmisi lokal tersebut terpapar virus corona kemungkinan dari pelanggan yang belanja pakaian dan uang cash.
"Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta pada tanggal 8 April 2020," kata Mikron Antariksa saat dikonfirmasi Tribunnews via pesan Whatsapp, Minggu (21/6/2020) pagi.
Jumlah kasus positif terbanyak sebelumnya terkonfirmasi pada Minggu (14/6/2020), tercatat ada penambahan 8 kasus terkonfirmasi.
Baca: WHO: Politisasi Bikin Corona Tak Terkendali, Jerman Kembali Berlakukan Lockdown
Mereka di antaranya sejumlah warga negara asing yang bekerja pada kapal isap di wilayah Bangka Belitung.
Pencegahan di Pintu Masuk Babel
Rendahnya angka kematian akibat Covid-19 di Provinsi Babel tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan Tim Gugus Tugas Covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Pencegahan dimulai dari pintu masuk Babel jalur laut dan udara.
Untuk jalur laut di antaranya di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Kalian Muntok, Bangka Barat; Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu; Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang.
"Untuk penanganan Covid-19 kami sebut 3T, tracing, test, treatment. Jadi dari mulai di pintu masuk ke Babel, kami sudah memasang gelang untuk yang datang dari zona merah dan harus memasang aplikasi Covid-19. Sehingga kami perbanyak pencegahan dengan memantau keberadaan yang pakai gelang selama di Babel dan wajib melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari," papar Mikron.
Baca: Sekeluarga di Bengkulu Positif Corona: Orang Tua Meninggal, sang Anak Isolasi Mandiri di Rumah Duka