Terobosan Baru, Disifektan Berbahan Baku Limbah Kayu
Selain menghasilkan produk disinfektan yang sangat dibutuhkan guna memerangi Covid-19, juga menjaga kelestarian hutan lewat pemanfaatan limbahnya
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Eko Sutriyanto
Pengalamannya yang selalu dipercaya untuk bertugas di wilayah-wilayah konflik membuktikan kalau kita memang bisa bertahan dan bangkit.
Dari pengalamannya - di militer maupu keterlibatannya di Koprabuh - Saleh setuju, salah satu faktor terpenting untuk bangkit adalah ekonomi rakyat harus tetap menggeliat.
Rakyat yang terjamin secara ekonomi, tentunya juga akan tanpa berat hati mendukung bangkitnya negeri ini.
Baca: Mengaku Intel Polisi, Pria di Lampung Gaet Siswi SMP Lewat Facebook hingga Dicabuli
“Dan, semua itu berawal dari desa, lingkungan terkecil dari suatu negara. Bagaimana caranya kita meningkatkan harkat kehidupan masyarakat desa melalui potensi-potensi lokalnya. Contohnya seperti pemanfaatan hutan-hutan yang dilakukan petani untuk produk disinfektan ini,” katanya.
Saleh yang sebenarnya sudah cukup nyaman sebagai pengusaha nasional ini punya punya keresahan sendiri untuk kembali turun ke desa-desa, membuat pendampingan dan pelatihan bagi warga lokal.
'Salah satunya adalah yang dilakukan bersama Koprabuh ini, melalui pemanfaatan limbah hutan oleh petani setempat.
Petani diajarkan dan didampingi cara memproduksinya, untuk kemudian dijual dan memiliki manfaat ekonomi guna menunjang kehidupan mereka.
Penyediaan 1.000.000 liter disinfektan dan penyemprotan gratis yang dicanangkan Koprabuh, bukanlah sekadar program.
“Bagi saya ini merupakan gerakan membangun desa, dengan memberdayakan masyarakat sekitar. Ini merupakan langkah nyata yang harus segera dilakukan di tengah situasi sulit seperti ini,” kata ," kata Saleh yang juga putra daerah Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel ini.