Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Pondok Modern Gontor 2 Bertambah, Kini Ada Enam Santri
Penularan virus corona terjadi di Pondok Modern 2 Ponorogo Jawa Timur. Jumlah pasien Covid-19 yang terkonfirmasi positif pun bertambah
Editor: Anita K Wardhani
Saat ini, lanjut Ipong, yang bersangkutan sudah diisolasi di RS.
Sementara di pondoknya, sedang dilakukan tracing terhadap kontak erat.
"Untuk semua kontak erat dengan santri tersebut wajib diisolasi dari warga pondok yang lain, dan nantinya akan dilakukan testing baik RDT maupun swab PCR," jelas Ipong.
Saat ini, sementara warga ponpes yang ada di dalam tidak diperkenankan untuk keluar pondok, begitu juga tidak diperkenankan menerima tamu atau kunjungan untuk keperluan apapun kecuali pemenuhan kebutuhan pokok dan pelayanan kesehatan.
"Kami akan melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan isolasi di pondok. Semoga upaya ini dapat mengendalikan dan mencegah penularan lebih lanjut," imbuhnya.
Kasus Covid-19 di Ponorogo di Luar Ponpes Gontor
Selain enam kasus tersebut, terdapat juga empat kasus tambahan positif lainnya, antara lain, perempuan berusia 20 tahun, berasal dari Joresan (Mlarak). Dia adalah anak dari pasien konfirm no 46 yang sudah meninggal.
Setelah ayahnya meninggal, Dinkes melakukan tracing terhadap kontak erat, dan hari ini anak perempuannya dinyatakan positif. Sementara 2 anggota keluarga yang lain hasil pemeriksaan PCR belum keluar.
Kemudian, perempuan berusia 9 tahun, alamat Patihan Kidul, Kecamatan Siman. Dia adalah anak dari pasien no 49, bagian dari hasil tracing kasus Ronowijayan.
Selanjutnya, perempuan usia 27 tahun, asal Bedrug, Kecamatan Pulung. Dia adalah petugas CS di Bandara Juanda, Surabaya. Dua minggu yang lalu, pasien positif Covid-19 ini datang ke Ponorogo.
Tanggal 3 Juli melakukan RDT untuk mau kembali ke Surabaya dan didapatkan hasil reaktif. Hari Rabu (8/7/2020) keluar hasil PCR positif.
Terakhir, perempuan usia 25 tahun, asal Lengkong, Kecamatan Sukorejo. Pasien jni melakukan pemeriksaan PCR atas permintaan sendiri untuk keperluan pergi ke Papua, dan hasilnya dinyatakan positif.
"Saat ini sedang dilakukan tracing kontak erat dengan para pasien positif Covid-19 yang baru ini," kata Ipong.
Dengan kejadian ini, Ipong meminta kepada masyarakat agar mengambil pelajaran dan hikmah. Utamanya bagi pesantren.
Ternyata rapid test sangat penting untuk dilaksanakan sebagai screening deteksi awal status COVID19 dari masing-masing santri, ustadz ataupun penghuni pondok lainnya.