Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Status Zona Wilayah Penyebaran Corona Jadi Evaluasi Kinerja Daerah Dalam Menangani Covid-19

Berdasarkan data terkini Gugus Tugas Nasional terdapat 104 Kabupaten atau kota yang masuk Zona Hijau atau tidak terdampak Covid-19.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Status Zona Wilayah Penyebaran Corona Jadi Evaluasi Kinerja Daerah Dalam Menangani Covid-19
istimewa
Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Dewi Nur Aisyah 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Berdasarkan data terkini Gugus Tugas Nasional terdapat 104 Kabupaten atau kota yang masuk Zona Hijau atau tidak terdampak Covid-19.

Zonasi resiko penularan Covid-19 yang dibagi berdasarkan warna tersebut selalu berubah atau bersifat dinamis.

Ahli Epidemiologi Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Dewi Nur Aisyah mengatakan dinamika perubahan zonasi yang terjadi dapat menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah dalam upaya penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.

Gugus tugas memberikan waktu kepada pemerintah daerah untuk mengevaluasi kebijakannya tersebut.

Baca: Gatot Dewa Broto: Menpora Punya Diskresi Bantu Datangkan Shin Tae-yong ke Indonesia di Tengah Covid

"Jika suatu daerah yang hijau atau kuning berubah jadi orange, tidak serta merta langsung ditutup (sektor wisata yang sudah diizinkan beroperasi). Kita beri waktu dua minggu apakah daerah tersebut bisa kembali menjadi zona hijau atau kuning, dengan begitu pemerintah daerah dapat berusaha dan tahu apa yang harus diperbaiki," katanya dalam siaran pers BNPB, Rabu, (8/7/2020).

Satu faktor yang menjadi evaluasi adalah angka kematian atau angka pasien yang dirawat.

Berita Rekomendasi

Apabila selama dua minggu masa evaluasi tingkat kematian meningkat atau orang yang dirawat sangat tinggi, maka daerah tersebut harus dilakukan pengetatan.

Baca: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Awalnya Sebut Covid-19 Hanya Sekadar Flu Ringan

"Menghentikan kegiatan-kegiatan yang berpotensi untuk menularkan Covid-19 ," jelas Dewi.

Lebih lanjut, Dewi menjelaskan jumlah pengetesan di tiap kabupaten/kota berbeda-beda.

Hal ini juga dapat tergambar dari angka positivity rate atau tingkat kepositifan dari hasil uji spesimen dengan total jumlah orang yang diperiksa pada setiap wilayah.

Hal ini juga digunakan sebagai dasar evaluasi penentuan wilayah mana saja yang jumlah pemeriksaan laboratoriumnya harus ditingkatkan.

"Ada pun pengukuran zona dilakukan secara kumulatif mingguan sehingga kurva epidemiologi yang didapatkan bisa lebih menggambarkan kondisi yang terjadi pada wilayah tersebut," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas