Kemendikbud: Tingkat Kehadiran UTBK Tinggi Meski di Tengah Pandemi Covid-19
Tingkat kehadiran peserta UTBK-SBMPTN pada tahun ini mencapai 93,01 persen dari jumlah yang mendaftar.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam menilai animo peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) gelombang pertama masih cukup tinggi meski berada di kondisi pandemi Covid-19.
Menurutnya, pandemi Covid-19 tidak mengurangi keinginan masyarakat untuk masuk perguruan tinggi negeri melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
"Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat untuk mencari perguruan tinggi terbaik dengan mengikuti ujian di tempat yang telah ditentukan," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Kamis (16/7/2020).
Tingkat kehadiran peserta UTBK-SBMPTN pada tahun ini mencapai 93,01 persen dari jumlah yang mendaftar.
Baca: Kemendikbud: Daerah yang Sulit Internet Dapat Manfaatkan Rumah Belajar untuk Pembelajaran
Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tingkat kehadiran pada UTBK tahun lalu yakni sebesar 88,1 persen.
Nizam berharap pada UTBK-SBMPTN gelombang kedua yang akan dilaksanakan pada tanggal 20-29 Juli 2020 akan berjalan lancar dan tingkat kehadiran juga tinggi.
"Kami berharap tingkat kehadiran di gelombang kedua persentasenya juga akan tetap tinggi, para calon mahasiswa tetap semangat, dan ujian dapat berlangsung secara lancar mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan dari gugus tugas," tutur Nizam.
Proses UTBK dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama telah digelar dari 5 sampai 14 Juli 2020, sedangkan gelombang kedua pada 20 hingga 29 Juli 2020.
Gelombang pertama diikuti oleh 519.070 peserta. Sedianya peserta yang mendaftar UTBK gelombang pertama sebanyak 558.107.
Terdapat lima kampus yang menjadi pusat UTBK dengan tingkat kehadiran tertinggi.
Lima kampus tersebut diantaranya UPN Veteran Jakarta, UPI Purwakarta, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, LSPI Bandung, dan Universitas Indonesia.