Cerita Pedagang Temulawak saat Pandemi: Harga Sempat 80 Ribu Per Kg, Pernah Untung 2 Juta Sehari
Tisna (25), pedagang tumbuhan herbal di Pasar Induk Jakarta Timur menceritakan, permintaan temulawak di masa pandemi sangat banyak
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Permintaan temulawak sekarang masih banyak, ada saja peminatnya," tutur Tisna.
Khasiat dan Cara Sederhana Mengolah temulawak
Toya, pedagang tumbuhan herbal lain yang ada di Pasar Induk Jakarta Timur menjelaskan, khasiat temulawak sebagai ramuan tradisional yakni memberikan kekebalan tubuh.
temulawak juga berfungsi sebagai antibodi virus Covid-19.
"temulawak bisa untuk kekebalan tubuh, daya tahan dan antibodi," jelas Toya kepada Tribun, Pasar Induk, Jakarta, Rabu (15/7).
Toya mengungkapkan, harga temulawak di Pasar Induk kini Rp 10 ribu per kilogram.
Menurut keterangan Toya, harga temulawak per kilogram sempat mencapai Rp 60 ribu - Rp 80 ribu per kilogram.
"Itu saat masuk kasus Covid-19 ini," kata Toya singkat.
Penurunan harga temulawak di Pasar Induk tak lain karena ada standar harga baru yang diterapkan pihak pengelola Pasar Induk.
"Harga temulawak di pasar turun lagi karena para pedagang menyesuaikan standar harga yang ditetapkan di sini (Pasar Induk). Mengimbangi harga pasar sini saja, kalau pasar kecil saya kurang tahu berapa harganya. Tapi kalau di pasar kecil mungkin harganya masih Rp 30 ribuan," ujar Toya.
Toya menjelaskan, proses pengolahan temulawak menjadi minuman siap konsumsi bisa dilakukan secara mandiri.
Mengolah temulawak, lanjutnya, sangat sederhana. temulawak hanya perlu diparut kemudian direbus.
"temulawak biasa diolah jadi jamu, temulawak diparut, setelah itu direbus. Bisa segera diminum," kata Toya menjelaskan.
Toya menjelaskan, temulawak, bila dipadukan dengan biang kunyit bisa memberikan antibodi virus Covid-19 bagi yang mengkonsumsi.